Sinopsis Police Unit 38 Episode 2 Part 2

Lihat Juga:
Sinopsis Episode 2 Part 1


Sung Il terlihat mengecek satu-satu isi dari amplop tersebut. Tiba-tiba ia terkejut melihat satu kertas.
(Ma Jin Seok)

“Mengapa orang ini di sini?” Tanya Sung Il terkejut


Di sebuah toko dipinggir jalan terlihat Jung Do lagi menikamati ice kopi asambil mengamati sebuah gedung. Ternyata Ia mengamati korban selanjutnya yang tetulis di notebook, orang itu adalah pak Cho Sang Jin. Jung Do terdiam… ia flashback… mengingat pembicaraannya dengan seorang napi yang memberinya notebook. Orang itu mengatakan bahwa Cho Sang Jin, dulunya ia direktur keuangan Balai Kota. Dia tak loyal, Dia suka mengambil tapi tak pernah memberi… kerjai dia… pintanya.

Dari kejauhan, Cho San Ji keluar dari mobilnya. Ia terlihat marah-marah kepada seorang petugas disitu, karena posisi parkiran yang berantakan, lalu ia melemparkan kunci mobilnya ke petugas itu… Petugas itu hanya menunduk dan segera memarkirkan mobil Cho Sang Jin. Setelah selesai mengamati Jung Do bergegas untuk memulai aksinya, ia menelfon seseorang dan meminta untuk mengirimkannya data para pekerja di kantor perpajakan.


Jung Do memasuki sebuah toko pakaian, ia mengubah pakaianya… menggunakan setelan jas berwarna abu-abu, dilengkapi tas dan kaca mata. Setelah semua persiapan selesai, Jung Do keluar…dan menelfon Cho Sang Jin… ia berpura-pura menjadi petugas Dinas Pajak Nasional Cha Jae Won. Diperjalanannya keluar dari toko, ada seorang wanita yang terkejut melihatnya… tetapi ia terlihat ragu apakah Jung Do orang yang ia kenal atau tidak , kemudian wanita itu langsung masuk ke toko pikirnya hanya seseorang yang mirip saja.


Cho Sang Jin masuk ke kantor, di mejanya terlihat tumpukan kertas… melihat kertas-kertas tersebut Sang Jin marah, ia segera memanggil salah satu karyawannya yaitu nona kim. Sang Jin memanggilnya berulang kali tetapi nona Kim tidak mendengarnya karena terlalu fokus dengan kerjaannya, suara Sang Jin makin keras…. Nona Kim pun terkaget medengarnya dan segera lari ke kantor Cho Sang Jin.

“Inikah yang tebaik darimu?” Tanya Sang Jin sambil melemparkannya ke bawah

“Ambil itu.” Perintah Sang Jin
“Kubilang Tuan Choi adalah klien berharga. Kubilang untuk membuat penerimaan palsu. Hingga jumlah akhirnya di bawah 500.000.” Kata Sang Jin lagi
“Aku minta maaf. Tuan Choi tak perlu mengeluarkan banyak uang. Aku punya batas. Penyerahan dalam pengembalian pajak palsu ratusan ribu dolar… Bisa mebuka penyelidikan. Itulah sebabnya...” Jawab Nona Kim sambil mengambil kertas yang tercecer

“Apa pedulimu? Aku akan mengurusinya. Aku kenal semua penguasa. Mereka membantuku, aku membantu mereka.” Jelas Sang Jin

Tiba-tiba terdengar pintu diketuk, ternyata salah satu karyawan Sang Jin. Ia mengatakan bahwa Sang Jin kedatangan tamu dan sedang menunggu diluar. Sung Jin keluar dan menemuinya, tidak di sangka tamu itu adalah Jung Do. Ia memperkenalkan diri sebagai Cha Jae Won dari Dinas Pajak Nasional, kemudian Sung Jin membawanya masuk ke kantor… Sung Jin mulai curiga, ia mengirimkan sms ke seseorang.. menayakan apakah ada orang yang bernama Cha Jae Won di Dinas Pajak Nasional.


Jung Do mulai bicara, ia membacakan semua catatan pribadi Sang Jin dari notebook, Jung Do mengatakan bahwa Sang Jin pernah membentu beberapa orang untuk terhindar dari pajak, korupsi dan juga membuat laporan palsu. Sang Jin terkejut, ia mengat    akan bahwa Jung Do sangat tidak sopan. Jung Do pun bertanya, Sebagai seorang bisniman, Tak risaukah Kau membantu kejahatan?... Disela pembicaraan Sang Jin menerima balasan sms berisikan “nama Cha Jae Won memang bekerja di Dinas Pajak Nasional”.. membaca itu terlihat Sang Jin menundukkan kepala ia merasa kejahatanya ketahuan…

“Kau mesti tahu.. Ini praktek lama. Semacam tradisi. Jangan terlalu emosi” Kata Sang Jin mengelak

“Apa? Apa Aku terlihat sangat emosi? Bagaimana bisa aku tak marah? Kau memakai semua uang itu sendirian. Bisakah aku tak marah? Dimana hati nuranimu?” Jelas Jung Do

“Kita dijalan sama. Bukankah begitu? Kau pikir aku tak tahu tentang…. Praktek lama kita? Aku memulai pekerjaan ini dua tahun yang lalu. Aku cuma menanam akarnya. Sirami aku. Bantu aku tumbuh. Aku membutuhkan orang-orang sepertimu sebagai air.” Tambah Jung Do lagi

Nah lho? Jung Do kog ngomong gitu yah? Apakah ia bermaksud untuk mencari simpati Sang Jin kemudian menipunya yah??

Kemudian Sang Jin mengerti apa yang dibicarakan Jung Do, tiba-tiba ia menanyakan nama Bank terdekat dari tempat tinggal Jung Do. Sepertinya Sang Jin telah termakan kata-kata Jung Do, Sang Jin akan mengirimkan sejumlah uang untuk membantu Jung Do seperti yang dibicarakan tadi. Mereka berdua saling berjabat tangan dan tertawa, “aku menakuti mu ya, Seonbaenim” kata Jung Do.


Jung Do kembali ke apartemennya, ia terlihat sedang menelfon orang. “semuanya beres” ucapnya… ia menandai nama-nama yang sukses ia tipu di notebook, kemudian ia mengganti handphone dan berbicara kepada Cho Sang Jin.

Di jalan raya, terlihat teman detektif Sung Il mengendarai mobil. Ia menghubungi Sung Il dan mengatakan bahwa telah menemukan si penipu atau Jung Do, ia mengaktifkan telfonnya. Mengetahui itu Sung Il terkejut  dan menanyakan keberadaan Jung Do.

“Disekitar Art Palace di Nonhee-dong” Jawab Detektif

“Baik, ketemu di sana. Kapan kau tiba?” Tanya Sung Il lagi

“Aku masih di Samshin-dong. Akan kubawa anak buahku. Jangan terlalu bersemangat saat melihatnya. Dan jangan menangkapnya sendirian. Kau bisa terluka.” Kata Detektif



Sung Il pun bergegas pergi, tanpa pamit ke rekan satu timnya. Rekannya yang melihat menjadi bengong… penasaran apa yang sedang terjadi, mengapa Sung Il terlihat seperti terburu-buru. Sangking terburu-burunya Sung Il sampai menggunakan mobil yang digunakan istrinya untuk usaha catering makanan, istri dan anaknya menghubunginya… tetapi Sung Il tidak bisa menjelaskan alasannya… “aku minta maaf untuk segala sesuatu, buat hari ini” ucapnya.

Jung Do pun mendapatkan uang yang dijanjikan oleh Cho Sang Jin melalui internet banking, ia mengganti pakaiannya dan keluar. Disaat itu juga, Sung Il sampai di tempat yang diberitahukan oleh detektif. Sung Il sangat panik, ia melihat setiap orang yang ada di loby apartemen itu. Tak disangka… Sung Il dan Jug Do saling bertabrakan… Sung Il meminta maaf, begitu juga dengan Jung Do. Setelah melihat muka Jung Do…. Ia teringat dengan pemuda yang menayakan korek api dan ia mulai menghubung-hubungkan suara penipu di telfon sama dengan suara pemuda itu… yaitu Jung Do.

 
Sadar akan hal itu, Sung Il sampai terbata-bata untuk berbicara…. Karena Jung Do merasa sudah ketahuan, ia melemparkan tasnya dan lari menghindari Sung Il. Sung Il mengejar Jung Do sampai ke parkiran, Jung Do naik mobilnya.. Sug Il tetap mengejarnya sampai jalan raya, tiba- tiba detektif datang dari belakang Sung Il dan menyuruh Sung Il naik untuk mengejar mobil Jung Do.

“Masuk. Kau ingat platnya?” Tanya Detektif

“Iya. 27-D-4251.” Jawab Sung Il terengah-engah

“Tersangka kabur. 27-D-4251. 27-D-4251.” Lapor detektif ke rekannya melalui radio talkie-walkie


Detekti memacu laju mobilnya, Sung Il yang merasa takut…. Memegang erat handle pegangan di mobil. Mereka bertiga terlihat kejar-kejaran di jalan raya, tiba-tiba Sung Il kehilangan jejak Jung Do... ternyata Jung Do mengganti mobil yang ia tumpangi menjadi mobil lain yang ia parkirkan di pinggir jalan. Ia memutar arah ke arah yang berlawanan... tetapi Sung Il melihat Jung Do ketika mereka berpapasan.

“Dia di mobil itu” teriak Sung Il

“Dia mengganti mobil. 31-O-5162. 31-O-5162. Copy.” Lapor detektif kerekan-rekannya

Jung Do mulai tersudutkan, dimana-dimana ia dikepung oleh rekan detektif itu. Ia mencari jalan... tetapi tidak ada celah baginya untuk kabur. Kemudian ia mulai menekan gas mobilnya, ia melaju... ia menabrakkan mobilnya ke mobil detektif lain, tetapi tetap tidak juga dapat celah, detektif sudah tidak tahan lagi ia menabrakkan mobilnya dari samping, mobil Jung Do hilang kendali.... mobil Jung Do terputar-putar jauh tetapi ia berhasil mengendalikannya... akhirnya mobil Jung Do berhenti. Keadaan menjadi tenang... tetapi Jung Do tidak diam saja, ia mengoper koplingnya dan berjalan mundur mencari celah untuk kabur.... tapi hal itu sia-sia ia sudah di kepung juga dari belakang. Detektif pun bertanya ke Sung Il.

“Aku mesti gimana?” Tanya Detektif

“Kearahnya, Kita perlu menangkapnya.” Jawab Sung Il

Karena tidak ada jalan lain, entah Jung Do berfikir seperti apa ia nekat untuk melaju lurus ke arah mobil Sung Il dan Detektif. Mereka bertiga saling bertatapan... detektif mengikuti permainan Jung Do, Ia juga melaju lurus ke arah mobil Jung Do.

“Dia sedang apa? Hey, hey. Putar setirnya!” Ucap Sung Il panik

“Tidak!” Jawab Detektif

Dan braaaaakkkk !!!!! mobil Jung Do  menabrak pembatas jalan. Huuuuft aku kira mobil mereka bertabrakan ternyata Jung Do banting setirnya ke kanan makanya ia lepas kendali dan menabrak pembatas jalan. Kepala Jung Do terlihat berdarah, ia mencoba keluar dari mobil... dua petugas polisi lari mendatanginya, ia tidak bisa lari lagi... ia dilemparkan ke sisi mobil dan tangannya diborgol.


Di kantor Sung Hee terlihat mengerjakan jobdesknya, tiba-tiba telfonnya berdering....

“Hi, Ji Soo” Ucap Sung Hee

“Kurasa aku melihat dia.” Jawab Ji Soo

“Siapa?” Tanya Sung Hee lagi

“Si Penipu. Yang Jung Do.” Jelas Ji Soo

Sung Hee terdiam setelah mendengar ucapan Ji Soo. Waaah ada hubungan apa yah antara Sung Hee dan Jung Do? Apa dulunya Sung Hee juga korban penipuan Jung Do? Belum ada penjelasan tentang ini... kita lihat selanjutnya ntar hee....

Sekarang Jung Do berada di kantor polisi, ia sedang di introgasi oleh Detektif.


“Namamu Yang Jung Do. Artinya "jalan kebenaran”. Orang tuamu memberikan nama itu... Berharap kau jadi orang baik. Pekerjaanmu menipu orang tak bersalah... Kau kenal dia?” Tanya Detektif sambil melihat ke arah Sung Il.

“Kepala Baek Sung Il, Divisi 3 Kantor Pajak Balai Kota Seowon. Kau mengira dia orang dari Divisi 1.” Tambah Detektif

Jung Do hanya terdiam, menyadari kalau dia salah sasaran. Kemudian detektif memberikan sebuah amplop yang berisi informasi pribadi yang sempat Sung Il baca tadi pagi. Detektif ingin tahu dafar tersebut untuk apa? Kenapa targetnya mereka... Jung Do pun menjawab dengan santai bahwa orang-orang tersebut adalah orang jahat. Mendengar jawabannya Jung Do, Sung Il kesal dan mengatakan Jung Do lah yang jahat. Dongkol banget kali yaah Sung Il karena ia habis-habisan ditipu oleh Jung Do hihihi...
Detektif pun bertanya lagi, mengapa Ma Jin Seok ada di daftar ke tujuh... padahal Ma Jin Seok bukan lah PNS... Jung Do pun menjawab karena Ma Jin Seok……. belum selesai Jung Do menjawab, Sung Il memotongnya dengan mengatakan karena Ma Jin Seok orang jahat… begitu menurutmu… mendengar itu tiba-tiba Jung Do mengajukan pertanyaan.

“Kau kenal dia? Pekerjaanmu, Mengumpulkan pajak. Apa kau berusaha membuatnya membayar?” Tanya Jung Do

“Jaga ucapanmu. Aku bukan rentenir. Ini uang pajak.” Jelas Sung Il

“Detektif. Kau mau memenjarakanku?” Tanya Jug Do lagi

“Tentu saja.” Ucap Detektif

“Kau tahu. Aku baru saja keluar penjara seminggu berselang. Jika sekarang aku masuk lagi, Mungkinkah tinggal lama? “ Ucap Jung Do

“Ma Jin Seok. Berapa jumlah pajak terhutangnya?” Tanya Jung Do. Sepertinya Jung Do mau buat kesepakatan agar dia tidak di masukkan penjara lagi.

“Apa urusanmu?” Kata Sung Il

“Bukankah kau bilang 6 juta? Menurutmu, Apa dia akan tebatuk jika kau menyebut hukum? Dia takkan menyerahkan uangnya dengan gampang. Janganlah bekerja telalu keras untuk hal tak berguna. Kau bisa kurus.” Kata Jung Do

“Auuh. Ada baiknya kau melihat lidahmu. Taruh dia dibalik jeruji.” Perintah Detektif


Kemudian dua petugas mendekati Jung Do, dan membawa Jung Do sesuai perintah detektif. Jung Do pun berontak sepertinya ia tidak ingin lagi di masukkan ke penjara… ia meminta satu kesempatan, Jung Do membuat kesepakatan … jika ia dilepaskan sekarang.. ia akan membantu Sung Il dan detektif mengambil 6 juta tersebut dari Ma Jin Seok. Mendengar tawaran Jung Do, Sung il dan detektif diam dan saling tatap.. mungkin mereka berfikir tawaran Jung Do bisa di coba.

Setelah seharian mengejar Jung Do, Sung Il dan Detektif pergi kesebuah pemandian air panas untuk melepaskan penat mereka.. sambil berendam, Detektif menanyakan pendapat Sung Il tentang tawaran Jung Do. Walau Sung Il mengatakan tidak akan memikirkanya tetapi terlihat jelas ia sedang memikirkan tawaran Jung Do. Jung Do akan di serahkan ke jaksa besok malam, setelah itu kau tidak bisa mengeluarkannya… pikirkan lah itu…  jelas detektif kepada Sung Il.


Paginya di kantor, Baek Sung Il dari divisi 1 menerima sebuah panggilan… entah dengan siapa ia berbicara dan sedang membicarakan apa… seketika raut wajahnya berubah dan terkejut. Setelah selesai menerima panggilan tersebut.. Baek Sung Il (divisi 1) keluar dan menelfon seseorang, ternyata yang ia telfon adalah komisaris Ahn.. ia mengatakan kepada komisaris Ahn mengenai Baek Sung Il dari divisi 3, setelah mendengar semua penjelasan Baek Sung Il (divisi 1) komisaris Ahn mencari Baek Sung Il (divisi 3).

Baek Sung Il (divisi 3) terlihat berjalan di koridor kantor menuju mejanya, ia berjalan sambil memikirkan tawaran dari Jung Do.. tiba-tiba Sung Hee lari mendekati Sung Il..

“Kepala, Kenapa tak menjawab telponmu?” Tanya Sung Hee

“Kau menelponku? Aku tak tahu.” Ucap Sung Il

“Sebaiknya kau tak masuk sekarang. Tak bisakah kau bolos saat ini?” Tanya Sung Hee lagi mencoba menghalangi Sung Il masuk kantor

“Kenapa? Ada apa? Aih. Kau ini bicara apa?” Tanya Sung Il sambil tersenyum

Tanpa menghiraukan kata Sung Hee, Sung Il masuk… terasa suasana kantor berbeda dari biasanya… beberapa karyawan melihat sinis Sung Il dan berbisik membicarakannya. Pak Kang pun langsung berdiri ketika melihat Sung Il… Sung Il merasakan perbedaan itu, dan  menayakan kepada rekan se-timnya..

“Kenapa ini? Apa Komisaris Ahn ceramah lagi?” Tanya Sung Il penasaran… tetapi rekannya hanya terdiam tidak tahu mau menjawab apa..

“Hei. Kau sebaiknya lebih berhati-hati.” Ucap pak Kang yang tiba-tiba nongol

“Kapan aku tak berhati-hati? Maksudmu apa?” Tanya Sung Il yang masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi

“Kita menerima laporan. Seseorang bilang kau menerima suap dari para penunggak pajak, Mengapus namanya dari daftar.” Jelas pak Kang

“Aku sudah bilang, kau tak menirima uang dari siapapun. Kau harus selalu waspada.” Tambahnya pak Kang

Rekan se-tim Sung Il pun tidak percaya atas tuduhan tersebut, karena tuduhan tersebut belum di konfirmasi… tiba-tiba Baek Sung Il dari divisi 1 datang dan mengatakan hal itu dapat di konfirmasi dengan menghubungi si pelapor. Sung Hee pun tetap tidak percaya karena ia sering mendapatkan telfon iseng seperti itu, ia mengatakan terlalu awal untuk langsung menyimpulkan kalau itu benar adanya. 


Kemudian Sung Il angkat bicara.. ia menanyakan kepada Baek Sung il dari divisi 1, apakah dia yang menerima laporan tentang tuduhan yang mengatakan Sung Il menerima suap.. dan Baek Sung Il (divisi 1) mengatakan iya.. dia yang menerima telfon laporan tersebut. Mendengar itu Sung Il tersenyum tak percaya, ia merasa itu tidak benar… tiba-tiba telfon Sung Il berdering, ternyata yang menelfon adalah komisaris Ahn..dan meminta Sung Il datang ke suatu tempat.

Beberapa saat kemudian, Sung Il tiba di sebuah lapangan golf… terlihat komisaris Ahn sedang bermain golf… Sung Il pun mendatanginya….

“Halo, Pak.” Ucap Sung Il

“Kudengar kau menerima suap.” Tanya komisaris Ahn

“Tidak, Aku tidak menerima suap. Kuarasa aku kenal pelapornya, Dia Ma Jin Seok.” Kata Sung Il menjelaskan

“Aku bahkan tak perlu memanggil Komite Disiplin. Mungkin kau diskors,  atau berakhir dipenjara.” Kata komisaris Ahn

“Tidak, aku sungguh tak menerima suap apapun. Aku menekan seseorang, kan? Kurasa dia merencanakan sesuatu.” Jelas Sung Il memohon untuk dipercaya

“Tidakkah kau merasa alibimu menyedihkan?” Tanya komisaris Ahn

Tiba-tiba komisaris Ahn memanggil seseorang disana, ternyata orang itu Ma Jin Seok…. Kaget bukan main Sung Il.. ia tidak percaya bahwa Ma Jin Seok sampai sejauh ini. Yang paling ngeselinnya adalah komisaris Ahn ingin Sung Il meminta maaf kepada Ma Jin Seok… ia mengatakan jika Sung Il meminta maaf masalah yang terjadi saat ini akan cepat terselesaikan. Sung Il terdiam… masih tidak percaya ternyata komisaris Ahn kenal dengan Ma Jin Seok, kemudian komisaris Ahn bertanya kepada Sung Il..apakah Sung Il tahu apa yang terjadi dengan Min Sik dulu… Min Sik terlalu keras kepala, Kurasa kau akan segera berakhir seperti dia.

Nah…. Terkuak sudah alasan kenapa dulu Min Sik sampai bunuh diri, ternyata ia juga di tuduh menerima suap sama hal yang sekarang terjadi pada Sung Il.. dan lebih menyedihkannya adalah Sung Il tidak percaya kalau Min Sik dulu tidak menerima suap, Sung Il pun flashback… mengingat apa yang dulu Min Sik ungkapkan… tidak ada yang membantu Min  Sik, semuanya mengira Min Sik benar-benar menerima suap, terlihat Min Sik membawa box berisi barangnya.. sepertinya ia dipecat.. ia berjalan dan menoleh ke tempat Sung Il.. tetapi Sung Il hanya menunduk.

Di lain tempat, di sebuah rumah kecil… terlihat Tim Sung il sedang menyita barang-barang.. 


“Aku tak tahu pajak. Aku minta maaf.” Ucap Bapak pemilik rumah

“Kami cuma melakukan tugas.” Jelas Investigator Kim

Sung Hee yang menunggu di luar tidak kuasa melihat, bayangkan saja orang sudah tidak memiliki apa-apa, barang-barangnya disita semua. Dari kejauhan terlihat Sung Il mendatangi Sung Hee.

“Kepala, sudah selesai.” Lapor Sung Hee kepada Sung Il

“Hukum layaknya sebuah penindasan. Tumpul bagi Si Kuat. Dan kuat bagi Si Lemah. Hukum adalah penindas dan... Kita juga penindas.” Ucap Sung Il sambil menatap sedih ke nenek yang lagi mencuci muka cucunya

Sung Il yang merasa sedih karena ketidak adilan yang ia lihat, pergi meninggalkan Sung Hee dan rekan timnya. Setelah selesai, Sung Hee terlihat mendatangi anak bapak pemilik rumah itu…. Iyah memegang tangan anak itu, dan sesekali membelainya… iya selipkan beberapa lembar uang ke genggaman anak itu lalu pergi meninggalkannya sambil tersenyum dan anak itu juga membalasnya dengan senyum.


Diperjalanan Sung Il pulang, telfonnya bordering…. Detektif mengatakan akan menjemput Jung Do dan membawanya ke jaksa… mendengar itu Sung Il hanya diam dan menutup telfonnya. Sung Il mengendarai mobil sambil memikirkan lagi tawaran Jung Do sebelumnya.. sepertinya Sung Il berfikir keras tentang hal itu… mungkin ia masih tidak bisa percaya dengan Jung Do, karena sebelumnya ia di tipu oleh Jung Do.

Di kantor polisi detektif membangunkan Jung Do yang tertidur di dalam sel, kemudian membawanya ke mobil tahanan.. Jung Do terlihat menundukkan kepalanya, memikirkan nasibnya… apakah ia harus masuk ke penjara lagi.. disaat itu juga pintu mobil terbuka dan Horeeeee…. Sung Il ternyata berubah fikiran dan berusaha mempercayai Jung Do.

“Bisakah kau memegang ucapanmu? Bisakah mendapatkan pajaknya Ma Jin Seok?” Tanya Sung Il

“Bisa asal kau membantuku. Kau perlu uangnya, kan?” Ucap Jung Do.

Preview episode 3


Di episode selanjutnya Jung Do dan Sung Il memulai kerja samanya untuk menipu Ma Jin Seok. Jung Do mengerahkan semua kemampuannya untuk membantu Sung Il… ia menghubungi semua orang yang dapat membantunya menjalani misi ini.. Jung Do membuat sebuah tim penipu…

Disaat misi ini berjalan Sung Hee nampaknya tidak sependapat dengan Sung Il, Sung Hee masih tidak percaya dengan Jung Do.. mungkin karena masalalunya pernah di tipu juga oleh Jung Do.

Jung Do terlihat mengendarai mobil sambil menelfon seseorang meminta untuk meng-Hack website Ma Jin Seok, karena tidak terlalu fok us di jalan.. tiba-tiba mobil Jung Do di tabrak dari samping oleh sebuah mobil pickup berwarna biru. Mobil Jung Do terputar-putar… kepala Jung Do mengeluarkan darah…

Waaah makin seruu yaah… apa yang terjadi pada Jung Do selanjutnya… tunggu synopsis episode berikutnya ^^ . Maaf lama baru nge-post ya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Goddess of Marriage Episode 1-Terakhir

Sinopsis I Love My President Though He's A Psycho Episode 1-Terakhir

SINOPSIS Mrs. Cop Episode 1-Terakhir