Sinopsis Our Gab Son Episode 3 Part 1

Note : All Image Credit and Content Copyright - SBS


(Rumah Gab Dol)

Soo Jo dan Ayahnya sedang sibuk menyiapakan beberapa makanan dan lilin di atas meja, serta pita yang di pasang didepan pintunya. Mereka menyiapkannya tepat di depan kamar yang mereka sewa. Sepertinya mereka ingin mengadakan sebuah upacara. Tanpa So Joo dan ayahnya tahu, Ibu, Gab Dol dan Noona mengintip mereka dari pintu. Ketika persiapannya telah selesai, ayah So Joo berbalik dan terkejut melihat keluarga Gab Dol berada di depan pintu.

“Kami siap, Silakan keluar” kata Ayah So Joo. Ibu, Gab Dol dan noonanya memasang muka penasaran dan bertanya-tanya untuk apa semua itu. Ayah So Joo mengatakan bahwa Ini upacara penyelesaian bangunan. Da Hae tidak mengerti mengapa mereka membuat upacara untuk merayakan penyelesaian bangunan, menurutnya Itu bahkan bukan rumah mereka.




Kemudian So Joo meminta Gab Dol untuk mengabadikan momen tersebut, karena akan dimulai ritual upacara penyelesaian bangunan. So Joo dan Ayah membuat upacara ini sakral banget. Sampai-sampai ia mengatakan mereka akan melewati penghormatan pada bendera dan lagu nasional, karena keterbatasan waktu. Ayah dan So Joo kemudian Bersujud untuk penghormatan. Setelah selesai penghormatannya, Ayah berbalik dan mengatakan akan memotong pitanya dan tolong tepuk tangan yang meriah.

Merasa itu tidak penting, Da Hae pergi begitu saja. Lalu Ibu melihat ke arah meja, ia mengatakan “seharusnya menggunakan kepala hewan untuk sebuah upacara”. Takut ibu Gab Dol berpikir dia tidak memiliki uang, Ayah So Joo beralasan bahwa Ini bukan masalah uang, mereka bisa membeli 12 kepala hewan, tapi karena mereka hanya tidak terbiasa dengan rumah seperti ini maka tidak ada.

Sangking tidak maunya dibilang tidak memiliki uang, Ayah So Joo membahas nama yang dia berikan ke anaknya memiliki arti lahir dengan sendok emas dan di namanya ada dua kata yang berarti emas. Mungkin maksud dari omongan ayah So Joo mereka sebenarnya orang kaya.

Ibu Gab Dol tidak peduli dengan hal itu dan ia hanya meminta untuk mereka membayar sewa tepat waktu. Kemudian ayah So Joo menjawab mereka sudah membayar biaya toilet. Ibu Gab Dol terkejut dengan yang dibicarakan Ayah So Joo.

Ibu dan Gab Dol masuk ke rumah sambil membawa makanan sisa upacara tadi. “Dia seharusnya memberikan uangnya kepada Ibu, Ibu rasa kita membuat kesalahan dengan mengizinkan mereka masuk. Sendok emas apa? Nama macam apa Geum Do Geum?” kata Ibu Gab Dol marah. Tetapi Gab Dol tidak sependapat dengan ibunya ia merasa So Joo dan Ayahnya bukan orang jahat. “Jangan berbicara kepada mereka, Kamu memiliki status yang berbeda” pinta Ibu Gab Dol kepada Gab Dol



(Kamar So Joo dan Ayahnya)

So Joo dan Ayahnya duduk berhadapan sambil menikmati soju dan makanan sisa upacara. Mereka sepertinya memiliki maksud dengan diadakannya upacara tadi. Ayah bertanya kepada So Joo “apakah tadi akan berhasil? Kurasa kita akan baik-baik saja di rumah ini”. So Joo mengangguk setuju.

Kemudian Ayah So Joo mengatakan kalau putri pemilik bangunan mereka tampak hebat. Tetapi So Joo tidak setuju, menurut dia wanita tanpa uang tidak memiliki pesona, Dia terlihat murahan. So Joo mengalihkan pandangannya ke sebuah tulisan yang dibingkai di dinding kamar mereka, ia bertanya kepada ayahnya apa yang ia tunggu (baca : sebenarnya arti dari tulisan itu apa yah? Saya gak tahu guys). Ayah menjawab “Godot”. “Godot, apa artinya itu” tanya So Joo. Entah ayahnya menjawab apa, Ayah hanya membisikkan kepada So Joo. Setelah mendengar jawaban ayahnya, Ekspresi wajah So Joo berubah. “Daebak” kata So Joo memberi ayahnya jempol.



(Sebuah Taman)

Unni memberikan Gab Soon sebuah minuman kaleng. Mereka duduk di sebuah bangku di taman itu. Unni mengajak Gab Soon untuk memberi tahu orang tua mereka terlebih dahulu, tetapi Gab Soon tidak setuju dia khawatir akan terjadi sesuatu dengan keluarganya nanti.

Unni meminta Gab Soon memberitahu Gab Dol bahwa dia ayah dari bayi Gab Soon. Gab Soon menolak karena Gab Soon memprediksi jika Gab Dol tahu, Gab Dol akan kabur. Unni pun bertanya apa yang harus unni lakukan untuk Gab Soon karena Gab Soon harus memiliki sebuah rencana. Gab Soon menjawab ia tidak tahu harus seperti apa, pikirannya benar-benar kosong, dia tidak bisa memikirkan apapun dan tidak ingin berpikir sambil menangis. Kemudian Gab Soon meminta unninya untuk mengambil handphone yang ia tinggalkan di rumah. 




(Rumah orang tua Gab Soon)

Jae Soon terlihat berjalan menuju rumah orang tuanya sambil berbicara dengan ibunya di telfon, ia menanyakan apa tidak ada orang di rumah. Jae Soon masuk mengendap-endap ke dalam rumah, setelah dia rasa tidak ada orang ia langsung masuk ke kamar Gab Soon. Kagetnya bukan main Jae Soon mendapati Bibi Man Nyeon sedang tidur di dalam kamar. Pelan-pelan ia melangkah menuju sebuah laci, ketika ia mengambil tak sengaja handphonenya jatuh ke lantai. Sangking takutnya bibi terbangun, Jae Soon cepat-cepat menunduk untuk mengambil handphone tersebut.



Jae Soon berhasil keluar. Tetapi di saat dia menutup pintu kamar, secara bersamaan Ibu dan Ayah juga membuka pintu rumah. Jae Soon sangat terkejut, dia gagap sejenak karena Ibu dan Ayah menatapnya. Takut ketahuan Jae Soon hanya menyapa Ibu dan Ayahnya kemudian lari.



Ayah dan Ibunya bingung. Ibu mengejar Jae Soon. Sampai di halaman rumah, Jae Soon terhenti karena ibunya memanggil-manggil namanya. Ibu bertanya mengapa Jae Soon datang, karena ibu sedang tidak ada di rumah tadi. Jae Soon pun beralasan karena dia dekat sini, makanya ia mampir untuk melihat apa yang ibunya masak.

Ibu bertanya “Makanan? Jika dipikirkan, Ibu harus membuat makanan untuk Gab Soon, Kapan kamu ada waktu?”. “Kenapa Ibu mau ke sana?” tanya Jae Soon terkejut. Ibu bingung mengapa Jae Soon bertanya seperti itu. Agar ibunya tidak pergi menjenguk Gab Soon, Jae Soon mencoba berbagai alasan untuk menghentikan ibunya.




(Sauna)

Gab Soon sudah menunggu unninya di sebuah sauna. Unni pun datang membawa handphonenya. “apakah kamu ketahuan? Gab Soon bertanya karena khawatir. Tetapi Jae Soon menenangkannya dengan mengatakan “ia pandai dalam hal-hal seperti ini”. Jae Soon yang khawatir kepada Gab Soon, mengajak Gab Soon untuk makan, tetapi Gab Soon menolak karena tidak lapar.

Ketika mereka mau beranjak dari tempat duduk mereka, tiba-tiba Gab Soon melihat Bibi Man Nyeo juga berada di sauna. Ia segera memberitahukan unninya untuk sembunyi, tetapi Jae Soon belum sadar jika Bibi ada disitu. Saat Jae Soon juga melihat, ia meminta Gab Soon untuk lari. Bibi pun melihat mereka. Bibi yang sadar bahwa itu adalah Jae Soon dan Gab Soon. Bibi mencoba mengejar mereka, tetapi bibi jatuh karena tersandung kaki pengunjung lain yang sedang berbaring.

Gab Soon dan Jae Soon sudah berada diluar sauna. Gab Soon terlihat khawatir, tidak tahu harus bagaimana jika ketahuan. Jae Soon meminta untuk berpura-pura saja mereka tidak melihatnya. Tetapi bibi sudah terlanjur melihat kita kata Gab Soon. “Dia sendiri, kita berdua. Keras kepala tidak akan menyelesaikan masalah. Tinggal disini untuk memikirkan semuanya” kata Jae Soon menenangkan Gab Soon. Jae Soon ke kasir, dan membayar biaya tinggal Gab Soon untuk satu minggu ke depan dengan menggunakan kartu debitnya.



(Kantor Jo Geum Sik)

Jo Geum Sik terlihat sedang berada di kantornya, tiba-tiba handphonenya berdering ada sms masuk. Ternyata sms pemberitahuan penggunaan kartu sebesar 77 dolar di Sauna Api Kering. Jo Geum Sik terdiam menatap handphonenya tidak tahu apa yang sedang difikirkannya.



(Rumah Jo Geum Sik)

Jo Geum Sik sampai di rumahnya. Ia masuk ke dapur untuk melihat Jae Soon yang sedang masak.  Jae Soon tersenyum. Ia meminta Geum Sik untuk mandi dan kemudian makan. Geum Sik mendatangi Jae Soon dan berkata “aroma masakannya enak”. Jae Soon menjawab “ aku memasak bulgogi”. Kemudian ia menyuapi Geum Sik sepotong bulgogi tersebut.

Tanpa mereka sadari di belakang mereka terlihat Cho Rong yang sedang memperhatikan mereka. Muka Cho Rong seperti tidak senang. Setelah mencicipi tiba-tiba Geum Sik bertanya apakah hari ini Jae Soon pergi ke suatu tempat. Jae Soon kaget dan berusaha menutupinya dengan berkata ia tidak pergi kemana-mana. Jae Soon penasaran mengapa Geum Sik bertanya, tetapi Geum Sik hanya mengatakan tidak apa-apa dan mengajak untuk makan.



(Rumah Orang Tua Gab Soon)

Ibu, Ayah dan Bibi Man Nyeon duduk di ruang tamu. Sepertinya Bibi melaporkan kejadian hari itu di sauna. Ibu dan Ayah Gab Soon tidak percaya dengan yang dikatakan bibi dan mengatakan bibi membual karena setahu ayah dan ibu Gab Soon sedang belajar di Kuil. Tetapi bibi kekeuh mengatakan kalau dia benar melihatnya, Gab Soon dan Jae Soon kabur setelah melihat bibi.

Seperti biasa, Bibi mengatakan hal-hal yang memperparah keadaan dari mengatakan alasan Gab Soon pergi ke kuil karena Gab Soon tidak bisa mengatasi tekanan di rumah dan datang ke sini karena Gab Dol.

Ibu yang khawatir menelfon Jae Soon dan bertanya apakah Jae Soon melihat bibinya di sauna. Jae Soon berbohong, ia mengatakan mengapa ia harus kesana. Kemudian Jae Soon meminta kepada ibunya untuk tidak menghiraukan bibinya dan ia meyakinkan ibunya bahwa ia tidak kesana.

Ibu yang marah karena mengira bibi membual menunjukkan telfonnya dan mengatakan bahwa Jae Soon tidak pernah ke sauna. Ayah yang tidak percaya juga ikut memarahi bibi. Bibi kesal dan memukul-mukul dadanya karena tidak ada satupun yang mempercayainya. Untuk lebih jelasnya bibi meminta ibu dan ayah Gab Soon mengecek ke kuil, apakah Gab Soon ada disana atau tidak.

Amarah ibu sudah tak terbendung, ia berdiri dan meminta ayah Gab Soon untuk melakukan sesuatu terhadap adiknya. Karena hal ini bukan satu atau dua kali dia membuat keributan di rumah ini, dan parahnya apa yang bibi katakan selalu terjadi. Ayah terdiam dan meminta agar ibu tidak usah memperdulikan bibi Man Nyeon.



(Sauna)

Gab Soon terlihat sedang mengetik sebuah pesan. Ia meminta Gab Dol untuk bertemu. Lalu ia menghapus ketikannya. Kemudian ia mengetik lagi bahwa dia hamil, tetapi dihapusnya lagi.



(Warnet)

Gab Dol bermain game di warnet. Tiba-tiba temannya datang dan berkata ia mengira Gab Dool berhenti untuk bermain game. Gab Dol menjawab ia akan berhenti mulai besok. “Gab Soon ke kuil untuk belajar, Apa yang kamu lakukan? Bagaimana jika Gab Soon lulus? Dia akan segera memutuskanmu. ” kata temannya lagi. Dengan penuh percaya diri, Gab Dol berkata Gab Soon tidak akan putus dengannya karena tidak ada pria sepertinya.

Mendengar kata Gab Dool yang penuh percaya diri, teman itu memukul dan mengatakan Gab Dolsombong sekali. Tiba-tiba ekspresi temannya berubah dan memperhatikan muka Gab Dol, ia berkata Gap Dol terlihat begitu semangat. Gab Dol menjawab dia senang karena tidak perlu mendengar ocehan Gab Soon lagi.



(Sauna)

Gab Soon sedang berbaring dan memainkan handphonenya. Tiba-tiba di beranda SNSnya di upload foto-foto Gab Dol dan teman-temannya sedang berkumpul. Caption gambar tersebut “Hari Gab Dol tanpa Gab Soon”. Gab Soon bangun dan terlihat kesal.



(Cafe)

Di sebuah cafe, Gab Soon duduk menunggu seseorang. Tidak lama Gab Dol datang dan bertanya mengapa Gab Soon ada di seol. Gab Soon menjawab dia datang untuk membeli buku. “Kenapa harus jauh-jauh kesini untuk membeli buku, aku bisa mengirimkanmu jika kamu menelpon” kata Gab Dol. Gab Dol memperhatikan Gab Soon, ia bertanya “Apa kamu bertambah gemuk?”. Gab Soon terkejut dan bertanya apa maksud Gab Dol berkata seperti itu. “aku hanya becanda” jelas Gab Dol. Gab Dol melihat segelas susu di depan Gab Soon, “mengapa Gab Soon minum susu” tannya. Gab Soon beralasan bahwa ia bosan meminum kopi.

Gab Soon menghela nafas panjang. Gab Dol yang melihat bertanya, ada apa dengan Gab Soon. Gab Soon mulai mengarang cerita, bahwa ia mencemaskan temannya yang ia temui tadi, Padahal teman yang ia maksud adalah dirinya sendiri. Ia menceritakan kisahnya dengan menggantinya menjadi kisah orang lain. Gab Dol mendengarkan dengan seksama, ia berkata “seharusnya ia hati-hati, apa mereka tidak memakai kontrasepsi?”. Gab Soon membenarkan jika itu memang kesalahan karena tidak hati-hati

“Lalu, Apa yang kamu katakan kepadanya?” tanya Gab Dol menanggapi serius cerita Gab Soon.  “Aku bilang kepadanya untuk membicarakannya” Jawab Gab Soon. Kemudian Gab Dol membalas “tidak ada yang harus dibicarakan, mereka harus putus”. Tidak setuju dengan perkataan Gab Dol, Gab Soon terkejut dan marah, ia merasa itu tidak benar karena mereka memiliki bayi kemudian ia bertanya apakah Gab Dol akan seperti itu bila terjadi pada dirinya. Tanpa fikir panjang Gab Dol menjawab “Tentu saja. Aku membenci wanita yang tidak memikirkan pasangan mereka, dia hamil dan memintanya bertanggung jawab selagi menganggur, Semua pria akan sangat terkejut”.
Gab Soon terlihat sedih karena ucapan Gab Dol. Ia sudah bisa menebak tanggapan Gab Dol seperti apa. Gab Dol yang tidak mengetahui kebenerannya jadi bingung melihat Gab Soon yang bertingkah aneh, malah ia berfikir Gab Soon marah seperti itu karena ia dekat dengan teman yang sedang diceritakan Gab Soon.

Gab Dol mengecek handphonenya. Gab Soon kaget karena Gab Dol akan pergi secepat itu. Gab Dol beralasan Ibunya menyuruhnya untuk menerima paket kepiting fermentasi dan harus segera di masukkan ke kulkas. Sebelum ia pergi, ia memberitahu Gab Soon bahawa ia akan menemuinya di kuil kapan-kapan. Gab Soon terlanjur kecewa dengan Gab Dol. Ia mengatakan kepada Gab Dol bahwa dia tidak akan bisa menemuinya. Tetapi Gab Dol malah menanggapi ancaman Gab Soon hanya sebuah lelucon dan pergi.



Gab Soon menangis, kemudian ia beranjak pergi mengejar Gab Dol. Ia memanggil Gab Dol dan berteriak bahwa yang dia ceritakan tadi adalah cerita tentang dirinya. Gab Dol terdiam dan mengingat cerita tadi, ia mengejar Gab Soon. Ia meraih tangan Gab Soon dan meminta Gab Soon untuk jujur apakah benar yang dia katakan tadi. Gab Soon meminta maaf karena menjadi orang yang tidak tahu diri dan hamil disaat lelakinya menganggur.



(Taman pinggir Han Gang)

Gab Soon dan Gab Dol duduk di sebuah bangku. Mereka berdua terdiam tanpa kata menatap Han Gang. Dari siang sampai malam posisi mereka tak berubah sedikit pun. Ketika Gab Dol berdiri, Gab Soon bertanya apa yang harus mereka lakukan. Tetapi tidak ada jawaban dari Gab Dol. Mungkin Gab Dol begitu syok terlihat dari wajahnya.



(Restoran)

Ibu Se Gye dan Mertua Se Gye yaitu nyonya Yeo bertemu di sebuah restoran. Mereka duduk berhadapan. Sepertinya ini adalah waktu nyonya Yeo memberikan uang bulanan kepada Ibu Se Gye. Nyonya Yeo mengatakan kepada Ibu Se Gye untuk menggunakan uang tersebut secara bijak. Ibu Se Gye tersenyum, dengan malu-malu ia meminta kepada nyonya Yeo untuk mentransferkan uangnya mulai bulan depan. Tetapi nyonya Yeo menolak dengan alasan belum pernah melakukannya. Alasan ibu Se Gye meminta di transfer karena sepertinya antara Ibu Se Gye dan nyonya Yeo ada sesuatu, terlihat keduanya tidak nyaman.



(Kamar Ibu Gab Soon)

Ibu Gab Soon memukul-mukul bantalnya karena kesal atas ucapan nyonya Yeo tadi. Tiba-tiba Ayah masuk ke kamar mendatangi ibu. “kamu sudah pulang” tanya ayah. Ibu yang berbaring, bangun dan mulai melampiaskan amarahnya ke ayah. Ibu merogoh tasnya dan melempar uang yang diberikan nyonya Yeo tadi. Ayah tanpa berbicara memungut uang yang berserakan. Ibu marah-marah karena merasa di rendahkan oleh Nyonya Yeo. Ibu menyalahkan ayah karena uang yang dihasilkan ayah tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga, sehingga ia harus mengambil uang bulanan kepada nyonya Yeo. Karena tidak tahan lagi dengan sikap nyonya Yeo, ibu meminta agar ayah yang akan mengambil uang bulanan tersebut mulai bulan depan.

Bibi Man Nyeon tiba-tiba muncul membawa segelas air dingin dan memberikannya kepada Ibu Gab Soon. Ia meminta Ibu Gab Soon untuk tidak marah-marah dan menyiksa suaminya. Karena ayah takut Ibu tambah kesal, Ayah meminta bibi Man Nyeon untuk diam saja. Keberadaan ayah dan bibi tidak membuat kekesalan ibu berkurang, sehingga ibu meminta ayah dan bibi untuk keluarga saja. Apakah kamu melamun?


(Rumah Sakit)

Se Gye berada di ruangan kepala bagian departement. Ia sepertinya mendapat teguran lagi. Kepala bagian penasaran karena kinerja Se Gye akhir-akhir ini kurang baik, ia ditanya apakah sedang dalam masalah. Tetapi Se Gye menjawab tidak ada masalah. Se Gye menenangkan diri di rooftop rumah sakit.

Dari belakang rekan kerja Se Gye menghampiri Se Gye. Rekannya mencoba mengajak Se Gye bicara, dan bertanya apa ada yang ingin di certakan. Tetapi Se Gye menolak untuk bercerita. “Mari kita minum nanti, Aku yang mentraktir” kata rekannya untuk menghibur Se Gye.


(Rumah Gab Dol)

Gab Dol terlihat mondar-mandir di depan rumahnya. Ia memikirkan bagaimana untuk memberitahu ibunya tetntang masalahnya dengan Gab Soon. Karena takut kepada ibunya, ia sampai membayangkan yang tidak-tidak. Ia membayangkan dirinya masuk ke rumah dan ingin memberitahu ibunya, belum sempat ia mengatakannya, ibunya seperti mengetahui kalau dia terlibat suatu masalah. Ibu marah-marah dan mengatakan ia kecewa dengan Gab Dol.


Ia pun tersadar kalau yang tadi hanyalah khayalannya semata. Ia masuk rumah dan mengambil beberapa mangkuk beras dan mencucinya, sepertinya ia mau memasakkan makanan buat ibunya.


(Rumah Nyonya Yeo)

Nyonya Yeo dan Ibu Gab Dol masuk ke kamar ayah nyonya Yeo. Kakek itu pun terkejut, bertanya mengapa ibu Gab Dol ada disini. Kakek mengatakan jika ia tidak membutuhkan seorang pengasuh. Kakek memarahi nyonya Yeo karena menyerahkannya ke pengasuh dan pergi bebas kemana pun dia mau padahal ini semua adalah tugas nyonya Yeo.

Nyonya Yeo beralasan bahwa ia tidak bisa memandikan Ayahnya. Ibu Gab Dol yang mendengar pembicaraan tersebut terkejut dan bertanya apakah harus dia juga yang memandikan kakek. Nyonya Yeo tersenyum, ia berkata kalau dia tadi hanya asal berbicara. Ayahnya masih bisa melakukan semuanya sendiri. Ayahnya begini lantaran cemas jika tidak ada orang di rumah.

Kekek tetap kekeuh tidak butuh pengasuh dan meminta Ibu Gab Dol pergi. Nyonya Yeo membuat alasan lagi jika ayahnya memecat pengasuh ini, bagaimana nanti pada saat dia sedang di luar dan terjadi sesuatu pada ayah ketika tidak dia di rumah. Mendengar alasan nyonya Yeo yang masuk akal, sepertinya kakek setuju. Kakek bertanya tentang kejelasan latar belakang dari Ibu Gab Dol. Nyonya Yeo menjelaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena ibu Gab Dol tidak memiliki riwayat kejahatan dan bukan mata-mata. Ibu Gab Dol merasa di rendahkan, ia berkata “Uang tidak memberikanmu hak untuk meremehkan orang lain”.

Kakek yang tidak percaya dengan Ibu Gab Dol. Meminta ibu Gab Dol pergi lagi. Ibu Gab Dol tidak terima dan meminta setidaknya untuk di bayar, karena dia merasa sudah datang jauh-jauh dan mengorbankan waktunya. Kakek pun akhirnya menerima ibu Gab Dol walau tidak ikhlas.


Nyonya Yeo terlihat sedang berbicara dengan seseorang. Ia memanggil penelfon tersebut Profesor. Sepertinya benar dugaan Ayahnya kalau dia ada hubungan dengan seseorang makanya ia kekeuh untuk mencari pengasuh. Ia dan profesor itu berencana untuk bertemu minggu depan.


(Kamar Ayah nyonya Yeo)

Kakek yang barbaring, memerintahkan Ibu Gab Dol berbagai macam hal. Tetapi bukannya kakek puas dengan kerja Ibu Gab Dol malah Ibu Gab Dol selalu membuat kesalahan yang membuat kakek marah-marah. Karena ibu Gab Dol tidak tahan lagi dengan rewelnya si kakek, ia pamit pulang.


Ibu Gab Dol bertemu dengan nyonya Yeon di luar, nyonya Yeo terlihat memberikan Ibu Gab Dol uang 10 dolar. Karena kesal, Ibu Gab Dol menolaknya dan pergi begitu saja.


(Rumah Gab Dol)

Ibu disambut dengan makanan yang sudah siap di meja. Sepertinya Gab Dol yang menyiapkan semuanya. Gab Dol membuka sebuah panci yang isinya kimchi jiggae, ia menunjukkan ke ibunya dan berkata bukankah ini terlihat enak sambil tersenyum bangga. Ibu, Da Hae dan Gab Dol bersiap untuk makan. “mulai sekarang kamu yang harus memasak” kata Da Hae ke Gab Dol. Ibu tidak setuju dan memerintahkan Gab Dol untuk belajar saja. Gab Dol meminta ibunya untuk tidak cemas, ia meyakinkan ibunya pasti akan lulus.

Gab Dol menceritakan semua mimpi-mimpinya jika nanti ia lulus kepada ibu dan Da Hae. Tetapi ibu dan Da Hae malah kelahian. Setelah keadaan mulai tenang dan mereka menikmati makanannya. Tiba-tiba Gab Dol mengubah arah pembicaraan. Ia bertanya kepada ibunya apakah ibunya tahu teman kecilnya yang menikah sebelumnya? Ibu mengangguk. Gab Dol melanjutkan ceritanya lagi ia mengatakan bahwa temannya itu hamil sebelum menikah. Tetapi rekasi ibu tidak seperti yang dipikirkan Gab Dol. Ibu malah mengatakan ibunya iri dengan temannya itu. Gab Dol pun heran mengapa ibunya iri.

Kemudian ibu berkata, betapa cemasnya ia saat Gab Dol mengencani Gab Soon. Bahkan ia tidak bisa tidur memikirkan seseorang seperti dia yang mungkin bisa hamil, lalu menyeretmu dengannya. Ibu merasa Gab Dol tidak waras, mau mengencani wanita yang tidak memiliki apa-apa. Gab Dol tidak sependapat dengan ibunya. Karena menurut Gab Dol, Gab Soon punya nyali, berani, setia dan bisa berkelahi.

Karena itu ibu lebih membencinya, seperti kalian ditakdirkan bersama kata ibu. Mengapa nama dia Gab Soon dan kamu Gab Dol lanjut ibu. Da Hae tiba-tiba berkata ibu suka memerintahya. Ibu tidak mau kalah, dan mengatakan kalau itu kesukarelaan Gab Soon sendiri. Kelihatannya ibu Gab Dol benar-benar tidak menyukai Gab Soon dan selalu menjelekkannya. Ibu Gab Dol kemudian kehilangan nafsu makan dan beranjak pergi karena Gab Dol membahas tentang Gab Soon terus. Entah Da Hae mengerti maksud cerita Gab Dol atau ia hanya asal bicara, Da Hae bertanya kepada Gab Dol apakah Gab Soon hamil. Gab Dol terkejut. Gab Dol tidak menjawab dan malah mengisi mulutnya dengan banyak makanan.


(Rumah Orang Tua Gab Soon)

Ayah memasuki kamar Gab Soon. Ayah membuka sebuah laci yang kemarin sempat dibuka Jae Soon. Ayah terlihat heran karena yang di carinya tidak ada. Ayah, “Halo, apakah ini Kuil Seokbulsa?”. Biarawati, “Pendengaranku buruk, Kamu bilang apa?”. Ayah, “Ada seorang siswi, bernama Shin Gab Soon di kuilmu, Bisakah aku bicara kepadanya?”. Tetapi biarawati itu tidak mendengar dengan jelas perkataan ayah Gab Soon, karena ia meninggalkan alat bantu dengarnya.


Ayah mengulang perkataannya dengan nada sedikit lebih tinggi. Ayah, “Namanya Shin Gab Soon, Dia baik-baik saja?”. Lagi-lagi biarawati itu tidak mendengar. Sepertinya biarawati salah paham dengan maksud ayah Gab Soon, biarawati itu menjawab Gab Soon sibuk belajar dengan menggunakan pita di kepalanya karena dia sedang seorang wanita yang lagi belajar dan memakai ikat kepala. Tanpa tahu itu benar tidaknya, ayah sepertinya merasa tenang mengetahui Gab Soon disana dan menyudahi telfonnya.


(Rumah Orang Tua Gab Soon)

Ayah, Ibu dan Bibi Man Nyeon duduk di ruang tamu. Ayah menceritakan semua yang ia bicarakan dengan biarawati tadi kepada ibu dan bibi sebagai bukti Gab Soon ada di kuil. Bibi Man Nyeon kekeuh mengatakan itu tidak benar, ayah yang mendengar meminta untuk bibi Man Nyeon menyudahi sikapnya yang buruk. Merasa di perlakukan tidak adil, bibi meninggalkan ibu dan ayah Gab Soon.


(Rumah Makan)


Gab Soon dan Gab Dol bertemu di sebuah rumah makan. Gab Dol memesankan Gab Soon satu mangkok naengmyeon (mie dingin korea). Entah ada apa, Gab Dol hari itu begitu baik kepada Gab Soon, mengajak ia makan di tempat mahal. Gab Soon merasa tidak enak. Gab Soon, “Kamu tidak perlu melakukannya, Kita bisa pergi ke kedai kecil”. Tetapi Gab Dol tidak menjawab, malah ia membantu Gab Soon untuk memotongkan mienya. Gab Dol, “Kita pesan suyuk lagi?”. Gab Soon, “Kamu tidak punya uang, Ini cukup”.

Gab Soon menikmati mienya. Tetapi Gab Dol hanya terdiam memerhatikan Gab Soon makan. Gab Dol tiba-tiba memegang tangan Gab Soon. Gab Dol, “Gab Soon, Mari kita memiliki bayi kelak”. Gab Soon, “ Kelak? Kapan? Apa maksudmu?”. Gab Dol, “Itu seperti yang kukatakan, Mari kita memiliki bayi kelak”. Gab Soon terkejut dengan keputusan Gab Dol. Gab Dol mengatakan semua alasan mengapa ia tidak bisa memiliki bayi untuk sekarang.


(Di sebuah jalan)

Gab Soon, “Kamu hanya memedulikan ibumu, Kamu sama sekali tidak peduli kepadaku, bukan?”. Gab Dol, “Aku tidak memihak siapa pun”. Bukannya minta maaf telah berkata kasar kepada Gab Soon, Gab Dol dengan bodohnya mengatakan Gab Soon wanita yang aneh. Mereka pun cek cok, saling menyalahkan siapa yang tidak dan harus bertanggung jawab karena masalah ini. Tiba-tiba Gab Dol, “Aku akan ke rumah sakit, Jadi, datang saat aku meneleponmu”. Gab Soon marah, menampar Gab Dol dan pergi sambil menangis.


(Departemen Kandungan)

Gab Dol dan Gab Soon menunggu giliran untuk mendaftarkan Gab Soon ke departemen kandungan. Gab Soon yang duduk dengan wajah sedih, melihat sekelilingnya. Ia lama menatap sebuah gambar Proses Pertumbuhan Janin.


Tiba seorang perawat membawakan kertas dan pulpen. Perawat, “Ini kali pertama untukmu, bukan? Silakan isi formulir ini”. Perawat itu memerhatikan Gab Soon dan memasang wajah jutek kepada Gab Dol. Kertas tersebut bertuliskan Kuesioner Departemen Kandungan. Perawat bertanya lagi, “ Apakah kamu ayahnya?”

Maaf ya baru bisa melanjutkan lagi ^^


Baca Juga :

Sinopsis Our Gab Soon Episode 3 Part 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis The Heirs Eps. 1-Terakhir

Sinopsis You Who Came From the Stars Eps. 1-Terakhir

TRANS TV Tayangkan KDrama That Winter, the Wind Blows