Sinopsis Our Gab Soon Episode 2 Part 1

Note : All Image Credit and Content Copyright - SBS

Lanjut  ke episode 2, terlihat Gab Soon sedang menangis dan Gab Dol bingung.. tiba-tiba tanpa fikir panjang Gab Dol berlutut meminta maaf...tetapi  Gab Soon masih saja menangis, dari kejauhan ibu Gab Dol melintas.. ia melihat Gab Dol berlutut di depan Gab Soon..  Ibu Gab Dol menghampiri mereka berdua dengan muka yang tidak senang..

“Apa yang kau lakukan?” Tanya ibu Gab Dol
“Ibu...” Gab Dol terkejut melihat ibunya ada disitu
“Apa yang kau lakukan dengan lututmu? Bagaimana jika seseorang melihatmu?” Tanya Ibu Gab Dol marah
“Bukan begitu” Jawab Gab Dol ingin menjelaskan apa yang terjadi


Ibu Gab Dol marah, menyuruh Gab Dol untuk pulang dan meminta Gab Soon untuk tetap disitu... Ibu Gab Dol terkaget melihat Gab Dol berlutut di depan Gab Soon, karena Gab Dol tidak pernah berlutut bahkan untuk ibunya...


“Kau pikir kau siapa? Sejujurnya, apa yang sudah kau lakukan untuk dia sebagai pacarnya? Sudah mendukungnya? Atau membantunya lulus ujian? Siapa yang kau pikir akan ada keuntungan jika Gab Dol lulus ujian? Aku tidak menyukaimu dari awal. Aku tidak menyukainya bahwa kau tidak bisa menafkahi dirimu sendiri. Aku tidak suka caramu memperlakukan putraku. Tidak ada yang berhasil baginya setelah dia bertemu denganmu. Jangan pernah menemuinya lagi.” Kata Ibu Gab Dol



Gab Soon menangis tersedu-sedu karena kata-kata Ibu Gab Dol... ia pun berlari pergi, Gab Dol memanggilnya tetapi ia tetap berlari sambil menangis... Gab Dol dimarahi habis-habisan.. tetapi ia tetap menyalahkan ibunya karena tidak tahu apapun tentang ini, ibunya marah dan bertanya apa yang ia tidak ketahui....  ibu sudah melihat kalian berdua selama 10 tahun. Walau sedang dimarahi... Gab Dol menatap arah dimana Gab Soon pergi.. kemudian ia berlari.. mau menyusul Gab Soon tetapi di tahan ibunya...



Gab Soon terlihat berhenti di sebuah taman, ia duduk dan menatap kosong... memikirkan kejadian hari ini. Sedangkan Gab Dol sibuk menghubungi nomer Gab Soon tetapi nomernya ini tidak aktif. Ia terlihat kesal dan meminta Gab Soon mengangkat telfon darinya.



Gab Soon pulang kerumah, dari jauh ia melihat ibunya sedang mengambil surat di sebuah loker.. ia bertanya ibu, kenapa?.... Ibu Gab Soon membuka surat tersebut dan isinya adalah peringatan untuk pembayaran pinjaman... ibunya resah, bagaimana untuk membayarnya... melihat itu Gab Soon menawarkan diri untuk membantu membayar.. tetapi ibunya menolak karena menurut Ibunya untuk menafkahi diri sendiri saja Gab Soon tidak bisa... Ibunya meminta untuk merahasiakan ini dari ayahnya... karena sebenarnya uang pinjaman tersebut untuk biaya pernikahan saudaranya di hotel tahun lalu.


Kemudian Gab Soon meminta ibunya untuk tetap memberitahu ayahnya tentang ini....  Ibunya berkata bagamaimana aku bisa? Dia menentang unni-mu menikah kembali... Aku mendapatkan pinjaman tanpa diketahui ayahmu. Tiba – tiba unni Gab Soon memotong pembicaraan Gab Soon dan Ibunya.. bertanya berapa banyak yang diperlukan untuk mengembalikan pinjaman tersebut, sepertinya unni Gab Soon mendengar semua pembicaraan mereka.



Tiba di suatu Bank, Ibu terlihat menunggu Unni Gab Soon untuk mengambil uang...


“Itu tidak mungkin jika anda bukan pemiliknya.” Kata Teller Bank tersebut sambil menyodorkan sebuah ATM
“Ini milik suamiku.” Jawab Unni Gab Soon
“Anda tak tahu sandinya. Hanya pemilik kartu kredit yang bisa menarik tunai” Jelas Teller lagi


Mengetahui itu Unni Gab Soon menoleh kebalakang melihat Ibunya... karena tidak enak dengan ibunya... ia mengatakan bahwa ia lupa sandinya jadi tidak bisa menarik uangnya... ia ingin bertanya kepada suaminya tetapi suaminua dalam perjalanan bisnis.... mendengar itu ibu tersenyum dan mengatakan tidak apa-apa.



(Ruang Operasi)

Terlihat Shin Se Gye, Oppa Gab Soon keluar dari ruang operasi.. tiba-tiba ia dihampiri rekannya dan menanyakan apakah Se Gye lapar, ia sudah membuatkan ramen.. dan meminta untuk memakan sebelum mie-nya lembek. Se Gye kemudian masuk ke suatu ruangan dan menyantap mienya.. tiba-tiba telfonnya berdering, ternyata ibu mertuanya yang menelfon... menanyakan ia tidak lupa dengan janji hari ini... kemudian Se Gye turun dan menemui ibu mertuanya di depan rumah sakit... tanpa disadari Se Gye, dari kejauhan Ibunya melihat dia masuk ke mobil ibu mertuanya..



Tiba di sebuah restoran mewah, terlihat sudah ada ibu-ibu yang menunggu mereka...


“Ingat? Ini mantuku.” Kata Ibu mertuanya
“Kau bertemu dengan mereka di pernikahan. Mereka adalah temanku.” Jelas Ibu mertuanya kepada Se Gye


Kemudian mereka duduk.. dan salah satu teman ibu mertuanya mulai membuka pembicaraan... mulai dari bertanya tentang kesehatan mereka, penyakit yang diderita ayah mertua mereka sampai meminta untuk pengobatan khusus untuk ibunya..


“Aku bisa menghubungimu, kan?” Tanya salah satu teman Ibu mertuanya
“Silahkan menelpon.” Jawab Se Gye
“Pasti menyenangkan untuk mempunyai seorang dokter sebagai anak mantu. Itu pasti seperti punya keluarga dokter.” Ungkap salah satu teman Ibu mertuanya lagi
“Si Nae, kau harusnya membelikan Se Gye beberapa baju. Dia dokter yang tampan, tapi lihat bajunya.” Kata seorang teman mertua Se Gye



(Di Rumah Sakit)


Se Gye di tegur atasannya karena keluar disaat bertugas, ia terlihat menunduk dan meminta maaf atas kejadian ini... salah seorang temannya membantu menjelaskan bahwa Se Gye keluar karena ada urusan bisnis penting yang harus dihadiri..



(Di Rumah Gab Soon)


Ibu Gab Soon baru saja sampai di rumah, ayah Gab Soon datang menghampiri Ibu Gab Soon dan meminta di buatkan makan siang. Mungkin karena kesel dengan yang terjadi seharian ini... Ibu Gab Soon marah dan menyuruh ayah Gab Soon untuk membuat sendiri makanannya...


“Jika kau tidak menghasilkan uang, kau seharusnya melakukan pekerjaan rumah tangga. Aku tidak hanya di sini untuk memasakkanmu.” Kata Ibu Gab Soon.
“Ini sebabnya kenapa oppa terlihat tua. Memang ini hidup yang sepi.” Kata Bibi Gab Soon


Ibu Gab Soon terlihat berbaring di kamarnya.. Gab Soon masuk ke kamar... ia bangun dan  mengatakan anak lelakinya tidak berguna, Se Gye  sudah menjadi keluarga mereka....


“Apakah ibunya pergi melihat oppa?” Tanya Gab Soon
“Dia punya waktu untuk membawa ibu mertuanya ke tempat yang bagus, tapi dia tidak punya waktu untuk menghubungiku. Kau tahu restoran berbekyue yang dekat, kan? Dia datang ke restoran itu dengan mertuanya, dan menikmati makan malam. Dia bahkan menyuapi ibu mertuanya sendiri.” Curhat Ibu Gab Soon.
“Itu kedengarannya tidak seperti oppa.” Kata Gab Soon tidak percaya
“Mereka bilang dia menyuapinya. Pemilik supermarket melihatnya.” Jawab Ibu Gab Soon



“Kenapa kau peduli jika dia menyuapinya atau tidak? Kau tidak seharusnya komplain ketika kau menjual putramu.” Kata Bibi Gab Soon dari luar
“Apa kau mengatakan aku menjual putraku?” Tanya Ibu Gab Soon keluar
“Aku dengar mertuanya membayarmu biaya hidup. Itu sama dengan menjual.” Jelas Bibi Gab Soon lagi
“Itu gaji putraku. Mertuanya orang yang membayarnya.” Sanggah Ibu Gab Soon


Ibu Gab Soon dan Bibi Gab Soon saling cek cok.. mendengar itu Ayah Gab Soon meminta untuk berhenti, “tidak ada gunanya untuk kesal lagi toh Se Gye sudah menikahi istrinya” kata Bibi Gab Soon



(Rumah Jo Geum Sik Suami Shin Jae Soon)


Keluarga Jo Geum Sik sedang makan malam, salah satu anaknya tidak ingin makan karena tidak ada daging... ia meminta Ahjumma yang tidak lain adalah Shin Jae Soon.. membuat makanan yang lebih baik... sepertinya anak tersebut merupakan anak tiri dari Shin Jae Soon... “Kita sudah makan daging kemarin. Kau harus makan ikan dan sayuran juga.” Kata Shin Jae Soon


“Aku tidak mau itu.” Jawab anak yang tertua
“Coba ini. Ini enak.” Kata Shin Jae Soo sambl menyodorkan sepiring ikan
“Lakukan apa yang dia inginkan. Anak-anak belakangan ini suka daging.” Kata Jo Geum Sik
“Nenek membuat tonkatsu yang enak. Apa kau mau makan tonkatsu?” Kata anak yang paling kecil
“Aku akan membuatkannya besok. Aku membuat tonkatsu yang enak.” Jawab Shin Jae Soon sambil tersenyum
“Juga, jangan menyentuh apapun di mejaku ketika anda membersihkan. Aku benci anda menyentuh barang-barangku.” Kata anak yang tertua lagi
“Oke. Aku akan berhati-hati.” Jawab Shin Jae Soon


Disela keributan itu... adik dari Jo Geum Sik datang dan marah-marah.. ia berkata Oppanya membuat dia gila dan mempermalukan dirinya di mall, ia meminta untuk dinaikkan batas kredit kartunya tetapi Geum Sik tidak melakukannya. Kemudian Jae Soon bertanya Agasshi. Kau belum makan malam, kan? dengan ketus adik Geum Sik menjawab Tidakkah kau tahu aku tidak makan ketika aku marah?


Ketika suasana sudah tenang Jae Soon bertanya kepada Geum sik mengenai sandi dari kartu kreditnya... Geum Sik pun bertanya Kenapa kau bertanya? Terkadang Aku butuh uang tunai jawab Jae Soon... kemudian Geum Sik berkata lagi sebagai ganti tunai gunakan kartu. Itu menekan pajak. Aku punya alasan... ketika aku memintamu untuk melakukan sesuatu. Lakukan seperti yang kukatakan.



(Rumah Mertua Se Gye)


Se Gye sampai di rumah.... ibu mertuanya terlihat sudah menunggunya di ruang tamu... Anda masih belum tidur tanya Se Gye kepada ibu mertuanya... Ibu mertuanya berkata aku menghubungi rumah sakit, mereka bilang kau pulang lebih awal... Aku makan malam dengan teman kerjaku Jawab Se Gye..  Kau bilang aku harus tidur sebelum  jam 10 malam untuk hormon yang baik. Apa aku harus menunggumu dan merusak kulitku? Kemarilah kata ibu mertuanya...


Masuk ke dalam kamar Se Gye.. ibu mertuanya menuju sebuah lemari berisi berbagai macam Jas...


“Lihat ini. Kenapa kau tidak menggunakan semua baju ini?” Tanya Ibu mertuanya
“Aku membelikanmu ini. Ini, juga. Kau juga punya banyak sepatu. Kau punya semua barang bagus. Kenapa kau harus berpenambilan sangat lusuh? Apa? Kau tidak mau menggunakan
barang-barang yang aku belikan untukmu?” Tanya ibu mertuanya lagi sambil menunjukkan beberapa Jas
“Tidak. Aku hanya sibuk.” Jawab Se Gye
“Juga, kau selalu memanggilku nona Yeo. Tidak bisakah kau memanggilku ibu? Jangan lupa... siapa ibu mertuamu. Pergi dan lihatlah ayahku.” Perintah Ibu mertuanya



Se Gye sedang mengukur tensi Kakek tersebut.... Kakek itu bertanya apakah normal? Dan Se Gye menjawab itu cukup normal sambil menuliskan datanya ke note. Setelah selesai Se Gye keluar dan mendapati Ibu mertuanya dan seorang laki-laki yang sedang membawa wanita yang mabuk masuk ke dalam kamar ibu mertuanya. Maafkan aku kau harus melalui semuanya itu. Apa kau mau tidur di sini malam ini tanya Ibu mertua Se Gye kepada laki-laki itu... Tidak, aku baik-baik saja. Aku punya tugas yang mau dikerjakan, dan esei yang mau ditulis. Dia banyak minum, bilang dia tertekan jawab lelaki itu...



Terlihat Se Gye berjalan kesuatu tempat... ia manatap lama tempat tesebut, ternyata tempat tersebut adalah rumahnya.. Ibu Gab Soon sudah menunggu di depan pintu... Se Gye pun masuk.... Apa terjadi sesuatu? Apa yang membawamu ke sini? Tanya ibunya.. Aku merindukan sup doenjang ibu jawab Se Gye....Se Gye pun mencicipi deonjang buatan ibunya, sambil melihati Se Gye makan ibunya bertanya apa enak? Makan lah pelan-pelan... Aku marah padamu, tapi mlihat wajahmu membuatku merasa lebih baik, anak-anak selalu menyebabkan masalah... mendengar ibunya berkata seperti itu Se Gye bertanya apa yang ibunya bicarakan.. ibunya hanya menjawab bukan apa-apa, makanlah...


Se Gye melihat ibunya.. karena penasaran ia bertanya apa itu? Ibunya terdiam dan bertanya bisakah kau... memberiku uang? Se Gye bertanya lagi Berapa banyak? 5,000 dolar. Aku tidak bisa meminta orang lain Jelas Ibunya... Aku akan tanyakan pada tuan Yeo jawab Se Gye... mendengar itu ibunya terkejut, dan meminta untuk tidak melakukannya... Ibu hanya penasaran jika kau menyimpan uang untuk dirimu sendiri.. “Jika tidak, jangan peduli” jelas ibunya.



(Rumah Gab Soon)


Tiba-tiba ayah datang dan bertanya apa seseorang datang? Mendengar suara ayahnya Se Gye dan ibunya langsung berdiri... Ayah menatap Se Gye dan berkata kau harusnya menyapaku dengan benar... tetapi Se Gye tidak memblas dan hanya menunduk membelakangi ayahnya... Kenapa kau mengajaknya bertengkar? Dia sedang makan kata ibunya.... Kembali masuk perintah ibu kepada ayah... Dia bahkan tidak menatap pada ayah di matanya, Ini rumahku.. katakan padanya untuk tidak datang  kata ayahnya marah.



Ibu dan ayah meninggalkan Se Gye dan berbicara di ruang tamu... ibu mengatakan ayah bukan orang yang seharusnya marah. Hanya jika ayah tidak kehilangan semua gratifikasinya... investasi saham dan memulai bisnis baru, maka kita tidak perlu meminta anak-anak kita uang. Mendengar keributan Gab Soon dan Bibinya keluar dan bertanya apakah terjadi perang? Tetapi ayah dan ibunya tidak menjawab malah melanjutkan kemarahan mereka... tiba-tiba Bibinya Gab Soon memotong pembicaraan dan berkata kepada ayah Gab Soon bahwa Orang akan pikir ayah Gab Soon menculik Ibu Gab Soon dan memaksa untuk menikahinya.. bukannya membantu melerai tetapi Bibi malah memanaskan suasana.. Gab Soon mencoba menghentikannya...


“Apa kau tahu kenapa anak-anak kita menghindarimu?” Tanya Ibu Gab Soon
“Karena mereka tidak bisa berbicara denganmu. Kau tidak bisa berkomunikasi! Contohnya Jae Soon. Kau menentang perpisahannya dan pernikahan kembalinya.” Jelas Ibu Gab Soon
“Tidak ada yang salah dengan itu belakangan ini. Jika kau punya anak, kau harus menanggung kesulitan. Kau tidak bisa hanya bercerai karena kau tidak lagi saling menyukai. ” Jawab Ayah Gab Soon
“Dia melakukan itu sehingga putranya tidak harus menderita.” Jawab Ibu Sedih
“Bagaimana dengan Se Gye? Sikap keras kepalamu tidak pernah melakukan hal baik. Dia punya banyak prospek pernikahan  yang bagus tapi kau menolaknya... dan memilih mereka. Dia tidak tersenyum lagi. Dia dulunya sering tersenyum dan bercanda, tapi dia dianiaya oleh mertuanya. ” Jelas Ibu Gab Soon


Se Gye tiba-tiba keluar dan berteriak... Hentikan! Tolong, hentikan. Aku tidak mau pulang karena  kalian berdua selalu bertengkar kata Se Gye.. kemudian Ayahnya berkata kalau begitu, jangan datang. Jangan bicara pada orang tuamu.. Se Gye terlihat kesal dan meng-Iyakan jika itu yang diingkan... Ayah menamparnya... semua terkejut, Se Gye segera keluar dan Gab Soon mengejarnya.... Ibu terjatuh duduk dan menangis... suasana di ruangan itu menjadi hening...


Oppa.. Oppa... teriak Gab Soon mengejar Se Gye... Gab Soon meraih tangan Se Gye dan bertanya mengapa oppa melakukan itu? Oppa tidak pernah seperti ini.. Se Gye hanya terdiam dan menghela nafas...



(ATM Umum)


Terlihat Se Gye berada di depan mesin ATM wajah tampak lesu... Kartu anda sedang dibaca. Silahkan tunggu sebentar. Pilih salah satu dari pilihan berikut. (backsound Mesin ATM)... di luar... Gab Soon menunggu.... Berikan ini pada ibu.. sambil menyodorkan uang ke Gab Soon, katakan padanya aku minta maaf  bahwa ini tidak banyak kata Se Gye lagi... dan pergi meninggalkan Gab Soon...



(Kamar Gab Soon)


Bibi dan Gab Soon berbaring.... Bibi merenung dan memikirkan kejadian tadi.... ia memikirkan hidup oppanya yang tidak lain adalah Ayah Gab Soon....ia berkata Oppa tidak beruntung dengan istri atau anaknya.. kemudian Bibi melirik ke arah Gab Soon yang berbaring membelakanginya... ia berkata Kau harus merasa bersalah untuk ayahmu. Bagaimana bisa kau tidur, Gab Soon? Kau seharusnya belajar. Jika kau belajar dengan semangat yang  kau miliki, kau akan berhasil.


Tiba-tiba Gab Soon bangun dan keluar kamar... kemudian duduk di bangku sebuah taman... baru sebentar ia duduk, handphonenya berbunyi ada sms masuk.. dan ternyata sms itu dari Gab Sol... yang isinya “Gab Soon, Aku tidak bisa kehilanganmu, Aku sekarat karena gejala penarikan kembali. Selamatkan aku, Gab Soon.”.. Gab Soon hanya terdiam membaca sms itu... handphonenya berbunyi lagi.... ada sms masuk dari Lala isinya beberapa foto Lala bersama teman-temannya dan ucapan selamat atas pernikahannya... melihat itu Gab Soon mulai menangis.. mungkin perasaan dia campur aduk karena masalah dirumah, masalah dengan Gab Dol, dan iri atas pernikahan Lala...



(Pagi Hari.. Di Rumah Gab Soon)


Ayah, Ibu, Bibi derta Gab Soon duduk bersama di ruang tamu, terlihat semuanya terkejut ketika Gab Soon mengatakan sebuah kuil? Seketika itu Bibi berdoa.. ia berkata Tolong selamatkan kita... tetapi Ayah dan Ibunya masih tidak mengerti maksud dari Gab Soon... mengapa ia ingin ke Kuil... Bibi memotong pembicaraan dan berkata Gab Soon ingin menjadi biarawan.. itu bukan ide yang buruk, Itu lebih baik daripada bersembunyi dan berbohong pada orang bahwa dia punya kerja. Itu 100 kali lebih baik... Ayah bertanya lagi Kenapa kau akan ke kuil? Aku akan belajar di sana.


"Aku tidak akan memikirkan hal lain tapi belajar" jawab Gab Soon.. mendengar alsan Gab Soon sepertinya Ayah Gab Soon setuju dan bertanya kapan Gab Soon mau pergi..



Di lain tempat terlihat Gab Dol berlari-lari kegirangan.. sampai-sampai sandalnya terlepas... ia berlari menuju sebuah taman.. dan disana Gab Soon sudah duduk menunggu... Gab Dol mendatangi Gab Soon... Ayo pergi. Aku akan memberikan sesuatu yang enak.. Aku pinjam 10 dolar dari ibuku. Kita bisa punya lebih dari cukup gimbap dan tteokbokki kata Gab Dol.. tanpa menjawab ajakan Gab Dol... Gab Soon to the point dan berkata ia akan pergi ke kuil.. ini ucapan perpisahanku...


Gab Dol tekejut.. ia bertanya apakah Gab Soon masih marah kepadanya... Gab Soon mengatakan ia tidak marah lalu meminta Gab Dol sampai mereka lulus, ia ingin mereka berpura-pura seperti mereka keluar negeri dan tidak saling berkomunikasi... Gab Dol tidak setuju dengan permintaan Gab Soon.. Ini bukan saatnya berkencan. Kita bahkan tidak punya 10 dolar untuk berkencan. Untuk orang seperti kita, berkencan adalah hal mewah. Itu tak berguna, pemborosan dan mengeluarkan terlalu banyak uang jelas Gab Soon...


Tetapi Gab Dol tidak ingin seperti itu, ia berkata mereka masih bisa bicara... Gab Soon menjawab ia akan meninggalkan telfonnya..  Kita tidak putus, kan? tanya Gab Dol takut....  Mari lulus terlebih dahulu dan kita akan membicarakannya nanti. Aku akan pergi. Sampai jumpa. Gab Soon menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.. tetapi Gab Dol ragu-ragu... Gab Soon meraih tangannya dan meninggalkannya...


(Di Rumah Gab Soon)


Terlihat Ibu sedang  menyiapkan banyak kotak makanan untuk Gab Soon....Apa-apaan ini semua? Gab Soon terkejut.. mengapa begitu banyaknya makanan yang disiapkan ibunya...  Ini tidak seperti aku akan migrasi ke negara lain kata Gab Soon kepada Ibunya,  Kau harus makan dengan baik untuk belajar jawab Ibunya... Kau akan terlambat. Ayo pergi.. Kata Ayah Gab Soon.



(Icheon Barat ke Jincheon)


Ayah Gab Soon dan Gab Soon pergi ke Kuil dengan menggunakan Bus.... mereka saling menatap.. kemudian ayah meraih tangan Gab Soon dan memegangnya erat sambil tersenyum... sepertinya mereka sudah sampai, mereka terlihat berjalan kaki di sebuah jalan sambi membawa koper dan bawaannya... tiba-tiba sebuah mobl sport berwarna biru melaju ke arah mereka.. dan wooosh... Ayah Gab Soon dan Gab Soon terjatuh di tepi jalan karena menghindari mobil tersebut.

"Dasar! Aku harap banmu kempes!" teriak Gab Soon.. kemudian ia tersadar melihat Ayahnya... Apa ayah baik-baik saja? Tanya Gab Soon.. Ya. Kau tidak terluka, kan? tanya Ayahnya... Tidak, aku baik-baik saja jawab Gab Soon yang terlihat mengkhawatirkan keadaan ayahnya... mereka lama berjalan tetapi tidak kunjung sampai... Ayah membalikkan badan dan melihat Gab Soon kesusahan berjalan karena kopernya yang berat.. jelas saja jalanannya masih setapak berbatu... Ayah pun mengambil koper dan membawa semuanya sendiri....



Sesampainya di Kuil, Ayah dan Gab Soon berada di sebuah kamar... Ayah terlihat sedang mengepel lantai kamar Gab Soon... Ayah, Aku bisa melakukannya kata Gab Soon... Aku akan melakukan semuanya untuk masa depan putriku kata Ayah sambil mengepel.. Setelah selesai Ayah Gab Soon berpamitan dengan seorang biarawan wanita... Tolong, rawatlah putriku kata Ayah Gab Soon..


Ayah dan Gab Soon berpisah di gerbang Kuil. "Ayah. Aku akan pastikan aku lulus, Apapun yang terjadi, aku akan lulus dan membuatmu bangga" kata Gab Soon dalam hati sambil melihat Ayahnya berjalan pergi.



(Kamar Gab Dol)


Gab Dol sedang duduk menatap buku di depannya. tetapi ia terlihat tidak bersemangat sama sekali. ia menundukkan kepalanya dan mengantuk. kemudian ia bangun dan menampar pipinya supaya tersadar dan kembali belajar lagi. Ibu masuk membawa makanan... dan berkata Lihat.


Semua akan berjalan dengan baik tanpa Gab Soon. Tidakkah kau pikir kau bisa konsentrasi lebih baik tanpanya? "Ya.." jawab Gab Dol tidak semangat. "Makan kimchi jeon" kata ibu Gab Dol sambil menyodorkan piringnya. "Aku selesai dengan kimchi jeon. Bawa keluar denganmu. Aku akan merasa ngantuk jika aku memakan itu" kata Gab Dol menolak untuk memakannya. Kemudian Ibu Gab Dol segera bangkit membawa piringnya dan berkata "Itu anakku. Kau pasti akan lulus..."



Di lain tempat, di sebuah sungai kecil berbatu terlihat Gab Soon sedang membasuh wajahnya.. mungkin karena gerah iyah juga memabasahi leher hingga rambutnya..


Kembali kerumah Gab Dol, Gab Dol berada di depan rumahnya sambil meregangkan seluruh tubuhnya... entah karena dia tidak melihat atau tidak peduli.. noonanya datang dalam keadaan mabuk, melemparkan sepatu di depan gerbang... dan berjalan sempoyongan menuju kamarnya tetapi Gab Dol terlihat biasa saja dan melanjutkan peregangannya...



(Di Kuil)


Gab Soon sedang berdoa.. bersujud beberapa kali di depan patung buddha... dan ia di temani seorang biarawan wanita disampingnya...


Dirumah Ibu Gab Soon juga terlihat sedang menyalakan lilin.. dan berdoa...



Gab Soon selesai berdoa, ia di kamar terlihat menyiapkan perlengkapannya untuk belajar... ia membuka buku dan mulai belajar... baru sebentar ia membacanya.. tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu yang aneh.. ia berhenti menulis... dan memegang dadanya dengan muka yang khawatir... ia keluar... berlari dan sampai di sebuah mini market... ia masuk dan langsung menuju etalase.. dan tididing... terlihat kotak berwarna pink dan bertuliskan test kehamilan.. ia mengambilnya...

Bersambung ke Episode 2 Part 2 ya...
 
Baca Juga :

SINOPSIS Our Gab Soon Episode 2 Part 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis The Heirs Eps. 1-Terakhir

TRANS TV Tayangkan KDrama That Winter, the Wind Blows

Sinopsis You Who Came From the Stars Eps. 1-Terakhir