Sinopsis Our Gab Soon Episode 2 Part 2
Note : All Image Credit and Content Copyright - SBS
Dari kejauhan terlihat dua orang lelaki sedang duduk santai di sebuah tempat lapang dan hijau, sambil menikmati keadaan. Mereka adalah Geum Do Geum dan Geum Soo Jo. Geum Do Geum sedang membaca sebuah buku berjudul “Puisi di Hatiku”.
Geum Soo Jo memerhatikan dan bertanya apakah anda menerbitkan buku puisi, kemudian di jawab Do Geum karena aku seorang penyair, aku menerbitkan buku puisi. Apa anda tidak bertemu siapapun? Tanya Soo Jo, Aku mulai mengenali seseorang. Seperti nasi terasa lebih baik setelah menyelesaikannya, itu sama dengan sebuah hubungan jelas Do Geum.
Di lain tempat, adik dari Jo Geum Sik Jo A Young yang bekerja sebagai pramugari berjalan pulang dari bekerja. Setelah berpisah dari teman-temannya. Ia berhenti sejenak mengambil handphone dan sebuah kartu nama bertuliskan “Geum Soo Jo”. A Young menghubungi Geum Soo Jo, Geum Soo Jo bertanya ini siapa? Aku menerima kartu namamu lalu saat di jalan jawab A Young. Tetapi Soo Jo lupa dengan A Young. A Young pun menjelaskan agar Soo Jo ingat. Setelah di jelaskan Soo Jo pun ingat dan bertanya mengapa baru menghubunginya, Aku dalam perjalanan. Aku baru tiba di bandara.
Aku menemukan kartu namamu di tasku jawab A Young lagi. Soo Jo mengajak A Young bertemu dan mengirimkan mobil untuk menjemput A Young. A Young kegirangan... dia menulist status di SNS-nya “Teman-teman, Aku baru saja menerima ajakan” statusnya pun langsung di sukai banyak temannya.
(Rumah Gab Dol)
Ibu Gab Dol dan Noonanya terlihat sedang mengerjakan wallpaper dinding rumah mereka, Noona Gab Dol meminta kepada ibunya untuk memperbolehkan dia tinggal di tempat itu daripada di sewakan ke orang lain. Ibu tiba-tiba marah, dan memintanya untuk diam, karena kau tidak lahir kaya, tahanlah dirimu sendiri dan hasilkan uang kata Ibunya lagi. Mendengar omelan ibunya, Noona Gab Dol meminta ibunya lihat dan menunggu nanti ia akan sukses.
Ibu Gab Dol dan Noonanya terlihat sedang mengerjakan wallpaper dinding rumah mereka, Noona Gab Dol meminta kepada ibunya untuk memperbolehkan dia tinggal di tempat itu daripada di sewakan ke orang lain. Ibu tiba-tiba marah, dan memintanya untuk diam, karena kau tidak lahir kaya, tahanlah dirimu sendiri dan hasilkan uang kata Ibunya lagi. Mendengar omelan ibunya, Noona Gab Dol meminta ibunya lihat dan menunggu nanti ia akan sukses.
Ibunya tidak percaya, Ibunya meminta dia untuk tidak melakukan hal yang tak masuk akal lebih baik dia nekerja atau belajar sebuah keterampilan sehingga dapat bekerja sampai hari tua. Aku tidak bisa, aku terlahir lemah. Aku mudah lelah Jawab Noona Gab Dol. Ibunya tidak ingin mendengar alasannya lagi dan meminta supaya besok pagi ikut untuk mengantarkan susu kerumah-rumah. Sebelum kita memenangkan lotere, ini tidak akan berubah. Kau sendiri yang mengatakannya. Aku bekerja di restoran dan kau bekerja di karaoke jelas Ibunya.
Noona Gab Dol kesal mengapa Gab Dol tidak ada andil mencari uang untuk keluarga. Ibu mengancam agar Noona Gab Dol tidak membawa Gab Dol dalam hal ini, karena Gab Dol harus fokus belajar. Ibu masih terlihat sibuk mengelem wallpapernya. Ibu meminta Noona Gab Dol untuk menempelkannya tetapi yang ada Noona berteriak memanggil Gab Dol.. Jangan memanggilnya. Dia sedang belajar kata Ibu. Noona pun beranjak dari tempat duduknya dan meraih wallpaper yang sudah diberikan lem oleh ibunya. Karena mengerjakannya terpaksa dan asal berdiri.. ia menginjak wallpaper yang telah di lem ibu, alhasil ia terpeleset dan jatuh... wallpaper yang dipegangnya pun jatuh dan menutupi kepala ibunya, rambut ibunya dipenuhi lem.. “Dasar kau” kata ibu sebel.
(Di depan Apartemen / Rumah Gab Soon)
Unni Gab Soon yakni Shin Jae Soon terlihat membawa plastik belanjaan, kemudian ibu terlihat keluar dan menyambutnya.. Ibu. Ikan tampaknya segar. Kau pasti kesepian tanpa Gab Soon kata Jea Soon tersenyum sambil menunjukkan bawaannya. Ibu dan Jae Soon membicarakan Gab Soon, dan berencana ingin menjenguknya. Tiba-tiba disela pembicaraan mereka bibi Gab Soon yaitu Shin Man Nyeol datang.. seperti biasa, dia berbicara seenaknya bertanya kepada Ibu dan Jae Soon “Apa yang kalian sengkongkolkan?” Jae Soon dan Ibu hanya tersenyum melihatnya. Ibu berkata Jae Soon adalah anak yang baik, Dia membeli bahan makanan. Setidaknya dia harus melakukan itu. Dia sering membuatku kesal kata Bibi Man Nyeol.
Kemudian dia bertanya lagi apakah Jae Soon dengan anak-anaknya baik-baik saja, apa suami mu baik pada Ddol Ae, bukan Jae Soon yang menjawab melainkan Ibu. Ibu menjawab semuanya karena tidak ingin membahasa itu. Bibi Man Nyeol kesal dan meminta biarkan Jae Soon yang menjawabnya. Karena pertanyaan Bibi yang pedas, Jae Soon buru-buru pamit. Ibu meng-Iyakan. Dengan tersenyum Jae Soon meminta agar ibu dan bibinya tidak bertengkar. Aku penasaran jika dia lebih baik atau lebih buruk Bibi bertanya lagi. Waktu yang akan berbicara jawab Ibu.
(Rumah Jo Geum Sik)
Jae Soon pun sudah sampai di rumah, ia langsung masuk ke kamar anak-anak tirinya. Ia bertanya Cho Rong dan Da Rong ingin makan apa? Tetapi Cho Rong anak terbesar Jo Geum Sik hanya diam sambil memainkan gadgetnya. Jae Soon berusaha lagi, ia bertanya kepada keduanya lagi. Cho Rong menjawab dengan ketus “Anda tahu bahwa aku suka daging”. Jae Soon dengan sabar menjawab tidak baik untuk kesehatan bila makan daging tiap hari, kalian harus makan sayur juga. Mendengar nasehat Jae Soon, Cho Rong malah makin kesal dan pergi meninggalkan Jae Soon sendiri di kamar.
Di lain tempat, Ayah Gab Soon berusaha menjual barang bekas yakni setrika listrik yang ia perbaiki sendiri. Ayah mendapatkan sejumlah uang. Ia tampak senang dan pergi meninggalkan tempat itu. Di jalan pulang Ayah tidak sengaja melihat Jo Geum Sik dan kedua anaknya sedang makan di suatu restoran. Ayah terdiam dan meneruskan perjalanannya.
(Sekolah Ddol Ae)
Ayah Gab Soon berdiri di depan sebuah sekolah taman kana-kanak. Ternyata sekolah itu adalah sekolah Ddol Ae. Tidak lama anak-anak pun keluar dari sekolah tersebut, Ayah Gab Soon berbalik dan langsung menyambut Ddol Ae. Ddol Ae menghampiri Kakeknya itu dan memeluknya. Apa kau merindukan kakek? Tanya Ayah Gab Soon. “Ya” jawab Ddol Ae tersenyum.
Ayah Gab Soon mengajak makan Ddol Ae di sebuah rumah makan pinggir jalan. Melihat Ddol Ae makan dengan lahap Ayah Gab Soon menangis. Ddol yang sadar bertanya mengapa Kakek menangis. Takut Ddol Ae khawatir Ayah Gab Soon beralasan bahwa asap masuk ke mata dan membuatnya menangis.
(Rumah Jo Geum Sik)
Ddol Ae sampai rumah, belum sampai di dalam ia sudah berteriak memanggil Ibunya. Ibu yang mendengarnya menjawab bahwa ia ada di dapur. Ddol Ae menghampiri ibunya dan menunjukkan mainan mobil-mobil pemberian kakeknya. Ddol Ae mengatakan kepada ibunya bahwa mainan itu Kakek yang membelikannya. Ibunya nampak terkejut tak percaya. Ddol Ae meyakinkan ibunya lagi dan berkata “Ya. Kakek juga membelikanku iga babi. Aku sangat kenyang. Kakek mengantarku pulang.”
Mendengar semua itu, Jae Soon berlari keluar rumah mengejar Ayahnya tanpa menggunakan alas kaki. Dari kejauhan Jae Soon melihat Ayahnya yang sudah jauh berjalan. Ia pun menangis.
(Stasiun Bus)
Gab Soon terlihat turun dari Bis. Ia terdiam.. melihat kanan dan kiri... tatapanya berhenti di sebuah telpon umum.
Telpon Gab Dol berdering, Gab Dol terlihat tertidur di meja belajarnya. Ia mengangkat telfon dengan setengah sadar. Gab Dol bertanya ini dengan siapa? Tetapi orang yang menelfon diam tidak menjawab.. ternyata yang menelfon adalah Gab Soon. Gab Dol bertanya lagi “ini siapa? Katakan sesuatu..” Gab Soon terlihat gagap.. ingin bicara tetapi tidak bisa, karena tidak ada jawaban Gab Dol mematikan telfonnya. Gab Soon memanggil nama Gab Dol tetapi telfonnya sudah terlanjur dimatikan.
Gab Soon pun mencoba menelfon ibunya, ibunya mengangkat. Ibu Gab Soon sangat gembira menerima telfon dari Gab Soon. Ibu bertanya kabar Gab Soon, apa yang sedang dilakukan Gab Soon, sudah makan atau belum. Tetapi Gab Soon berbohong jika dia sedang keluar membeli sesuatu bersama biarawan dan menelfon ibu karena sedang memikirkan ibunya. Aku akan mengunjungimu dengan unni akhir minggu ini kata ibu, tetapi di tolak Gab Soon dan mengatakan bahwa ia menelfon hanya karena ingin mendengar suara ibunya. Sejak hari kau pergi, aku berdoa tiap pagi.
Aku bahkan mimpi beberapa hari yang lalu kata ibu ke Gab Soon. Gab Soon terkejut dan bertanya “ibu mimpi?” ia mimpi naga besar dan kemudian jatuh di tanganmu, itu pasti artinya kau akan lulus ujian jelas Ibu kegirangan Tiba-tiba Bibi Man Nyeol datang entah dari mana dan langsung menyahut pembicaraan Ibu dan Gab Soon, “Itu artinya seseorang akan memiliki bayi” kata Bibi. Ibu langsung melirik ke Bibi menyuruhnya diam. Gab Soon mendengar perkataan Bibinya.. dan mencoba menahan tangisnya. Kemudian Ibu berbicara lagi kepada Gab Soon dan memberinya semangat. Dengan menahan tangis Gab Soon pamit dengan alasan biarawan menyuruhnya untuk pergi sekarang. “Jaga dirimu” kata Ibu. “Ibu, Maafkan aku” kata Gab Soon lagi. “Jika kau merasa bersalah, lulus ujianlah” balas Ibu sambil tersenyum.
(Sekolah Cho Rong)
Jo Geum Sik ayah Cho Rong, terlihat bersama seorang wanita yakni Guru Cho Rong. Guru tersebut berkata jika ia menelfon Geum Sik karena Ibu Cho Rong tidak bisa dihubungi. Geum Sik penasaran apakah ada sesuatu pada Cho Rong sampai ia di telfon untuk datang langsung kesekolah. Tetapi Bu Guru tersebut menjawab bahwa bukan sesuatu yang serius. “Cho Rong sering berkelahi dengan temannya” kata Ibu Guru. “ Berkelahi?” tanya Geum Sik kaget.
Dulu Cho Rong tidak seperti ini jelas Ibu Guru lagi, saya hanya penasaran apakah ada sesuatu yang membuat Cho Rong tertekan di luar rumah. Mendengar laporan ibu Guru tersebut Geum Sik terdiam dan berfikir... “Tidak ada. Maafkan aku. Aku pastikan itu tidak akan terjadi lagi” kata Geum Sik
(Di Rumah Jo Geum Sik)
Jae Soon istri Geum Sik duduk di ruang tamu sambil melipat pakaian, tiba-tiba handphonenya berdering, dan ada panggilan masuk dari suaminya. Sepertinya Geum Sik ingin bertemu dengan Jae Soon di luar.
(Rumah Makan Sup Tulang)
Ibu Gab Dol berlari masuk di sebuah rumah makan sup tulang, sepertinya dia bekerja menjadi seorang pelayan di rumah makan itu. Ibu Gab Dol meminta maaf kepada seorang wanita yang menunggunya untuk membawakan pesanan pelanggan, ia mengatakan kepada wanita itu bahwa lututnya sedang sakit. Wanita itu terlihat marah dan mengatakan kepada Ibu Gab Dol bahwa alasan keterlambatannya selalu karena lututnya yang sakit. “Sajikan 2 sup tulang rusuk pendek di meja 3” perintah wanita itu kepada Ibu Gab Soon.
Ketika Ibu Gab Dol membawa pesanan tersebut ia terkejut dan berhenti sejenak, ternyata pesanan meja 3 adalah pesanan Geum Sik dan Jae Soon. Geum Sik dan Jae Soon duduk berhadapan. Jae Soon tampak sangat gembira dan bertanya kepada suaminya dalam rangka apa ia diminta keluar. Tidak dengan wajah Geum Sik, Geum Sik terlihat terdiam.. wajahnya datar, “Aku baru saja melihat guru Cho Rong di sekolah” kata Geum Sik.
Mendengar itu Jae Soon penasaran apakah ada yang salah dengan Cho Rong sampai suaminya datang ke sekolah. Geum Sik mengatakan bahwa Jae Soon sudah berbuat baik, tapi dia akan lebih menghargai jika Jae Soon bisa mengurus anak-anaknya lebih baik lagi. Jae Soon terlihat cemas apakah dia telah membuat masalah. “Sebenarnya tidak. Aku rasa Cho Rong tertekan karena lingkungan keluarga yang berubah dan dia tiba-tiba mendapatkan anggota keluarga yang baru” Jawab Geum Sik.
Di sela pembicaraan mereka yang serius, Ibu Gab Dol datang dengan wajah tidak senang. Ia melemparkan dengan tidak sopan pesanan Geum Sik dan Jae Soon.. “Ini sup tulang rusuk pendek anda” kata Ibu Gab Dol ketus. Melihat perlakuan Ibu Gab Dol yang tidak sopan Jae Soon meminta untuk meletakkan pesanannya dengan pelan-pelan. Tetapi tidak digubris ibu Gab Dol dan masih tetap melemparkan piring-piringnya. Geum Sik hanya melihat dan terheran dengan perlakuan ibu Gab Dol. Tiba-tiba piring kimchi yang dilempar jatuh mengenai baju Geum Sik. “Astaga. Tolong berhati-hati” Kata Jae Soon jengkel. “ Maaf” kata Ibu Gab Dol tanpa rasa bersalah dan pergi. “Ibu itu kenapa?” tanya Geum Sik penasaran.
(Di sebuah Pabrik)
Geum Sik berada di pabriknya, ia sedang berbicara di telfon dengan seseorang. Ketika dia keluar dari tempat tersebut, ia mendapati Ibu Gab Dol sedang mengintip-intip tempat tersebut seperti mencari seseorang. Geum Sik menghampiri Ibu Gab Dol, “anda disini” kata Geum Sik heran. Ibu Gab Dol kaget dan menjawab “kamu membuat pabrik mu lebih besar lagi ya”. Geum Sik mengajak Ibu Gab Dol kesebuah cafe untuk minum teh sambil berbicara. “Apa kau menikah lagi?” tanya Ibu Gab Dol setelah melihat cincin di jari Geum Sik. “Setahun yang lalu” jawab Geum Sik.
“Seharusnya kau memberitahuku, aku kecewa padamu, aku kan neneknya Cho Rong dan Da Rong” kata Ibu Gab Dol lagi. “Maafkan aku, aku begitu malu untuk memberitahumu” kata Geum Sik. Sepertinya mulai terkuak siapa ibu dari Cho Rong dan Da Rong dan mengapa Ibu Gab Dol bersikap seperti itu pada saat di rumah makan Heo Da Hae noona Gab Dol adalah mantan istri dari Jo Geum Sik. Karena tidak ingin berbicara panjang lebar, Jo Geum Sik buru-buru pamit dan beralasan bahwa sekarang dia sedang sibuk kemudian meminta Ibu Gab Dol untuk pulang menggunakan taxi dan memberikan beberapa lembar uang kemudian pergi.
(Sekitaran Rumah Gab Soon)
Terlihat Gab Soon menagis, sembunyi-bunyi melihat Ibu dan Ayahnya di seberang. Ayahnya sedang memilih barang-barang bekas agar bisa dibawa pulang dan diperbaiki dan Ibunya sedang membuang sampah. Mungkin ia ingin pulang tapi tidak bisa..
(Di Sebuah Cafe)
Jae Soon terlihat mendatangi sebuah meja, ternyata di meja itu Gab Soon sudah menunggu unninya. “Apa yang membawamu ke sini? Ini hanya beberapa hari sejak kau pergi ke kuil.” tanya Jae Soon penasaran. Gab Soon beralasan dia datang untuk mendapatkan beberapa buku dan ingin melihat unninya. Gab Soon meminta kepada Jae Soon tidak memberitahu Ibu dan Ayah jika dia ada disini.
Tiba-tiba Gab Soon memanggil Unninya. Kemudian unninya mengatakan “Apa? Apa kau membutuhkan sesuatu?” tetapi Gab Soon seperti ragu-ragu dan menjawab “tidak. Tidak apa-apa”. Melihat Gab Soon yang tidak biasa, Jae Soon bertanya lagi “ Apa itu? Jujurlah padaku”. “Ada yang mau ku katakan, kan?” kata Gab Soon. Mungkinkah, kau... Kau membuat heboh dengan inginke kuil dan tinggalkan rumah sekarang kau tidak percaya diri lagi kan?” Tanya Jae Soon penasaran Gab Soon menyangkalnya karena bukan itu yang dia ingin bicarakan. Kemudian Jae Soon mengajak Gab Soon pergi membelikan switer karena Jae Soon khawatir Gab Soon akan kedinginan berada di kuil.
(Toko Baju)
Jae Soon dan Gab Soon sedang di toko baju, Jae Soons memilihkan Gab Soon sebuah switer, “Ini cantik. Warnanya tampak cocok denganmu. Haruskah kita mengambil ini? ”kata Jae Soon. Tetapi Gab Soon hanya tersenyum kecil dan wajahnya terlihat cemas karena bukan hal ini yang dia inginkan. Jae Soon membayar dengan kartu kredit dari suaminya.
Di kantor suaminya sedang termenung, tiba-tiba ia tersadar handphonenya berdering karena ada sms masuk. Ternyata sms masuk tersebut adalah pemberitahuan penarikan sejumlah uang. Ia berfikir apakah Jae Soon yang melakukannya.
(Kamar Ibu Gab Dol)
Ibu Gab Dol berbaring tapi dia terlihat gelisah karena memikirkan perlakuannya tadi siang kepada Geum Sik dan Jae Soon. Ia kemudian bangun dan mengambil handphonenya. Ia mencoba menghubungi noona Gab Dol, Heo Da Hae. Tetapi tidak dijawab. Ternyata dia berada di sebuah tempat karaoke sedang berpesta dengan teman-temannya.
Selang beberapa saat, ia pulang dan membuka pintu kamar ibunya. Da Hae memanggil Ibunya, ia berjalan sempoyongan membuang tas dan membuka jaketnya. Ibu terlihat bersiap untuk kerja, sepertinya Da Hae pulang subuh. Karena ibu meminta Da Hae untuk memimpin jalan untuk mengantarkan susu kerumah-rumah. Da Hae yang sempoyongan, meminta maaf kepada ibunya, karena ia akan memulainya besok saja. Setelah meminta maaf dia langsung menjatuhkan badannya di kasur milik ibunya.
Melihat Da Hae seperti itu, Ibunya sampai tidak tahu harus seperti apa lagi menghadapi Da Hae. Bukan Ibu Gab Dol namanya jika dia tidak berhasil memaksa Da Hae untuk bangun dan membantunya mengantarkan susu-susu itu. Ibu meraih sebuah teko air dan menyiramkan airnya ke muka Da Hae. Da Hae terbangun, terkejut karena disiram air oleh ibunya.
Ibu dan Da Hae berjalan sambil menggendong tas berisi susu, Da Hae berjalan dengan menyeret-nyeret kakinya. Bukan membantu ibunya malah dia duduk di sebuah bangku yang berada di depan sebuah rumah sambil menutup matanya. Ibunya yang melihat langsung memukul pundaknya. Da Hae kesal, tetapi ibu tetap menariknya untuk beranjak dari situ.
Di jalan raya, terlihat Geum Dae Geum, ayah So Joo dan Geum So Joo menaiki sebuah mobil bak terbuka membawa beberapa barang bersama mereka. Mereka terlihat sangat malu, mereka mencoba menutupi wajah mereka dengan tangan mereka, Geum So Joo mengambil kacamata hitam miliknya dan menggunakannya. Dae Geum melihatnya, dan mencoba mengerjai So Joo dengan meminta So Joo melihat ke arah yang dia tunjuk. So Joo pun melihatnya dan di tertipu, kacamatanya diambil Dae Geum.
So Joo nampak kesal, tetapi dia tidak kehabisan ide. Ia mendapatkan sebuah payung di dekatnya dan menggunakannya untuk menutupi dia. Dae Geum yang tersenyum senag karena berhasil mengerjai So Joo, terkejut melihat So Joo menggunakan payung tersebut. Dae Geum tidak mau kalah, ia berusaha untuk merebutnya sampai-sampai So Joo terjungkal dan mereka berdua saling berebut.
(Di Rumah Nyonya Yeo, Mertua Se Gye)
Ibu mertua Se Gye, nyonya Yeo sedang membantu ayahnya untuk menaruh sebuah bantal di punggungnya. Tetapi ayahnya marah karena nyonya Yeo tidak benar menaruhnya. Nyonya Yeo pun berkata “bagaimana aku bisa menaruhnya dengan benar jika ayah selalu kesal seperti ini”. “Aku sudah bilang sebelumnya kalau ayah butuh pengasuh, Ayah memecat semua pengasuh” kata Nyonya Yeo lagi.
Handphone nyonya Yeo berbunyi, ia dengan cepat mengambilnya. Ayahnya melihat dan bertanya siapa itu karena dari tadi terus berdering. Ayah sedikit khawatir, dan mengatakan Jjangan berkencan dengan sembarang pria.
Tiba-tiba ayahnya bertanya “Apa kau menyewa pengasuh?”. “Sudah aku wawancarai sekali, dan aku akan menemui mereka di wawancara berikutnya” kata noyonya Yeo. Ayahnya pun memerintahkan untuk segera memanggil pengasuh tersebut ke rumah.
(Rumah Gab Dol)
Ibu Gab Dol sedang memasangkan lututnya sebuah plaster pereda nyeri. Gab Dol keluar dari kamar dan mengatakan dia akan pergi ke perpustakaan. Ketika ia berpamitan, ia melihat ibunya.. Gab Dol bertanya “apakah sangat sakit?” ibu hanya menjawab jangan mengkhawatirkannya, fokus saja dengan kuliahmu. Dengan wajah sedikit khawatir, Gab Dol berkata “Aku 3,000% akan lulus. Sampai jumpa.”
Handphone Ibu Gab Dol berbunyi, Ibu Gab Dol terkejut melihat nomer penelfon tersebut. Ia segera mengangkatnya dengan sopan ia berkata “ Halo? Ya, aku Nam Gi Ja”. Sepertinya penelfon ingin bertemu dengan Ibu Gab Dol sekarang. Ibu Gab Dol dengan cepat beranjak dari tempat duduknya dan ke kamar. Di kamar ternyata ada Da Hae sedang bermake up. Sepertiny Da Hae mau keluar. Ibu pun marah. Tetapi Da Hae tidak peduli malah meminta ibu memberikannya uang untuk membayar taxi nanti.
“Aku tidak akan memberikannya meskipun aku punya, Jangan berpikir untuk kelayapan hari ini. tetaplah di rumah” kata Ibunya. Da Hae tetap merengek kepada ibunya ia mengatakan harus keluar karena ada pertemuan penting. Ibu tetap tidak memperbolehkannya. Ibu meminta Da Hae tetap di rumah karena ada penyewa baru yang akan datang.
Sebuah mobil bak terbuka sampai di sebuah gang. Ternyata mobil bak terbuka tersebut adalah mobil yang di tumpangi oleh Dae Geum dan So Joo. Mobil tidak bisa melewati jalan gang yang menanjak tinggi. Dae Geum dan So Joo mau tidak mau turun. Dae Geum dan So Joo menghela nafas karena melihat jalan yang menanjak tinggi.
Da Hae berdiri di depan rumah menunggu penyewa baru yang dikatakan ibunya. Tetapi tidak kunjung datang dan Da Hae mulai marah. Handphonenya berdering, ia menerima panggilan dari seseorang. “Ada orang disana? Baiklah,aku akan datang” kata Da Hae Da Hae segera keluar.
Di perjalanannya ia berpapasan dengan Dae Geum dan So Joo. Dae Geum membawa tas besar berwarna orange di pundaknya. Jalan yang menanjak membuat susah untuk berjalan, di kejauhan ia melihat Da Hae yang berlenggak-lenggok jalannya. Dae Geum seketika terpana. Da Hae yang merasa dilihat oleh Dae Geum membentak dengan mengatakan “Jangan lihat aku. Itu menjengkelkan”.
Dae Geum terkejut membuat tas yang dibawanya terjatuh ke depan mengenai Da Hae yang membuat mereka berdua jatuh terguling-guling karena kondisi jalan menurun, seketika itu juga So Joo ikut terjatuh karena terkena tas ayahnya yang jatuh. Mereka bertiga terguling jauh sampai mereka berhenti dibawah. Yang tidak mengenakkan adalah posisi Dae Geum berhenti tepat dibokong Da Hae. Tetapi Do Geum bukan langsung berdiri malah dia terlihat menikmatinya. Da Hae yang kesakitan tersadar Dae Geum berada di bokongnya. Da Hae teriak dan mendorong kepala Dae Geum, “Dasar orang gila!” kata Da Hae yang syok.
(Rumah Mertua Se Gye / Nyonya Yeo)
Ibu Gab Dol dan seorang wanita sedang berada di ruang tamu rumah mertua Se Gye. Sepertinya ibu Gab Dol melamar sebagai pengasuh untuk ayah nyonya Yeo. Nyonya Yeo keluar dari kamar ayahnya. Kemudian ia memanggil ibu Gab Dol untuk masuk. Seperti yang di perintahkan sebelumnya, ayahnya ingin melihat pengasuh yang telah diwawancarai oleh anaknya.
Ibu Gab Dol pun masuk dan bertemu ayah nyonya Yeo. “Halo. Aku Nam Gi Ja” sapa Ibu Gab Dol kepada ayah nyonya Yeo. Bukan membalas sapaan ibu Gab Dol. Ayah nyonya Yeo malah bertanya tentang Bau. Ia merasa bau setelah ibu Gab Dol masuk dan meminta Ibu Gab Dol di bawa keluar. Ibu Gab Dol merasa tidak enak dan mengetakan bahwa ia mengolesi balsem di lututnya karena sakit. Ayah nyonya Yeo marah, mengapa bekerja bila lututnya sakit. Nyonya Yeo pun buru-buru mendorong Ibu Gab Dol keluar dari kamar ayahnya. Ibu Gab Dol diusir keluar gerbang. “Aigoo. Dasar pria jahat. Hanya mempedulikan diri sendiri” kata Ibu Gab Dol marah sambil menendang gerbang dan kemudian merasa kesakitan di lututnya.
(Rumah Gab Dol)
Da Hae mengantarkan Dae Geum dan So Joo ke rumahnya. Setelah masuk, Da Hae menunjukkan tempat yang disewakan. Dae Geum dan So Joo pun mengecek dan terlihat menyukai tempat itu. Dae Geum dan So Joo berencana untuk pindah dalam 1 bulan ini. Kemudian Da Hae membohongi Dae Geum soal pembayaran sewa, ia mengatakan bahwa ibunya salah soal biaya sewanya dan meminta Dae Geum memberinya uang 20 dolar di muka. Dae Geum terkejut dan bertanya mengapa ia harus memberkan uang. Sebelumnya Dae Geum sudah di telfon Ibu Gab Dol untuk tidak memberikan uangnya pada Da Hae.
Merasa ketahuan Da Hae mengalihkan pembicaraan dan bertanya apakah Dae Geum sudah mendengar peraturan yang ada di rumah ini. Dae geum menjawab “Belum”. “Anda tidak boleh masuk ke bangunan utama. terutama setelah jam 10 malam” jelas Da Hae. Dae Geum tidak setuju karena setahu dia satu-satunya toilet berada disana. Da Hae melanjutkan penjelasannya lagi Dae Geum dan So Joo boleh menggunakannya di siang hari tapi tidak malam hari. So Joo yang baru datang dari mengambil koper mendengar pembicaraan ayahnya dan Da Hae, ia pun terkejut. So Joo dan Ayahnya merasa itu tidak masuk akal, dia menyewa disitu tetapi tidak boleh menggunakan toilet di bagungan utama.
Tidak suka dengan peraturan yang dibuat oleh Da Hae, So Joo mengajak ayahnya untuk pergi dari situ. Melihat itu tiba-tiba Da Hae berubah pikiran dan meminta untuk So Joo dan Ayahnya membayar 10 dolar per orang. “Kami tidak sering ke toilet. Kami bahkan tidak bisa sering makan. Beri kami diskon” kata Do Geum ayah So Joo memelas. Da Hae bersikeras meminta mereka membayar di muka. Tetapi ayah So Joo akan membayarnya nanti. Da Hae marah, ia mengatakan apakah mereka akan kabur. Kemudian So Joo menawarkan kesepakatan mereka akan membayar dimuka dan berikan diskon 50%. Da Hae menyetujuinya, sebagai gantinya ia meminta 15 dolar dari Do Geum. Da Hae pun keluar meninggalkan So Joo dan Ayahnya.
(Di Sebuah Sauna)
Gab Soon sedang duduk memikirkan sesuatu. Ketika ia terlarut dalam fikirannya ia tersadar orang yang keluar dari sebuah pintu adalah Bibi Man Nyeo. Gab Soon terkejut dan segera berbaring menutupi wajahnya dengan handuk. Orang Korea perlu ke sauna sekali-sekali. Bibi Man Nyeo mendatangi tempat kosong di samping Gab Soon berbaring. Ia menyentuh pundak Gab Soon dan meminta sedikit geser tanpa tahu itu adalah Gab Soon. Bibi bertanya lagi kepada Gab Soon apa makanan ringan yang enak di tempat sauna ini. Tetapi Gab Soon tidak menjawab, ia tetap diam dengan menutupi wajahnya terus. Karena tidak mendapatkan jawaban bibi berdiri dan bicara pada dirinya sendiri “Haruskah aku makan sup rumput laut atau telur rebus?”. Setelah tahu bibi pergi, Gab Soon juga segera pergi dari situ.
Setelah menidurkan anak-anaknya, Jae Soon pelan-pelan keluar dari rumah. Ia berlari menuju taman bermain. Ternyata ada Gab Soon di taman itu duduk. Jae Soon menghampiri Gab Soon dan memeluknya. Ia bertanya “ mengapa dia ada disini? Apa terjadi sesuatu?” Gab Soon memeluk Unninya dengan erat dan berkata “Unni. Aku harus bagaimana?”. Unninya terlihat khawatir dan penasaran. Kemudian Gab Son dengan takut-takut berkata “Unni. Aku hamil”. “Hamil?” kata Jae Soon sangat terkejut.
Bersambung di Episode 3 Part 1
Komentar
Posting Komentar